Schneider Electric Indonesia menyampaikan pada konferensi pers Innovation Summit Indonesia 2021 bahwa untuk mengurangi terjadinya cuaca ekstrem di masa mendatang yang disebabkan oleh perubahan iklim, perusahaan asal Prancis tersebut menyerukan untuk seluruh pemangku kepentingan dunia agar mempercepat aksi iklim dengan memaksimalkan upaya mencapai pembatasan kenaikan suhu bumi sampai pada level 1,5 derajat Celsius pada tahun 2030.
Sebagai bagian dari ambisinya untuk dapat mencapai pembatasan kenaikan suhu bumi sampai pada level 1,5 derajat Celsius pada tahun 2030 yang merujuk pada studi berjudul "The 2030 imperative: A race against time", perusahaan yang telah memberikan layanan konsultasi kepada lebih dari 30% perusahaan Fortune 500 Â tersebut meyakini dunia dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga separuh pada 2030 dengan mendorong pengaplikasian inovasi berkelanjutan dan membangun roadmap to net-zero emission yang terinci dan terukur pada perusahaan-perusahaan di banyak sektor.
Selama 15 tahun terakhir, Schneider Electric mampu mengatasi banyak tantangan sustainability dan mengimplementasikan solusi digital dan listrik terdepan di pabrik-pabriknya di seluruh dunia. Oleh karenanya, perusahaan asal Prancis ini dapat menjadi mitra yang baik dan terpercaya dalam memberikan wawasan dalam mengatasi tantangan iklim global kepada pelanggan, mitra, regulator, dan pembuat kebijakan mengenai cara-cara mengurangi emisi dengan cepat untuk mendekarbonisasi ekonomi dunia pada dekade yang menentukan ini.
Pada Innovation Summit Indonesia 2021, Schneider Electric memperkenalkan inovasi digital yang menciptakan standar baru untuk bangunan masa depan yang berkelanjutan bernama EcoStruxure for Buildings untuk pengurangan karbon di rumah, gedung, dsb. Mengingat 90% waktu kita dihabiskan di dalam ruangan, maka bangunan masa depan harus berkelanjutan, efisien, tangguh, dan people-centric.
"Kita tidak dapat mengatasi perubahan iklim tanpa mengubah bangunan kita. Bangunan adalah landasan dekarbonisasi global yang mengkonsumsi lebih dari 50% listrik, 1/3 energi dan menyumbang 40% emisi karbon global." (Martin Setiawan, Business Vice President Power Products and Digital Energy Schneider Electric Indonesia & Timor Leste)
Selain itu, perluasan EcoStruxure Automation Expert untuk sektor air bersih dan air limbah yang menyediakan manajemen siklus hidup yang menyeluruh untuk pengelolaan pabrik turut diperkenalkan pada Innovation Summit Indonesia. Sistem otomasi perangkat lunak pertama di dunia yang mengintegrasikan layanan TI dan OT, untuk meningkatkan keamanan, memperpanjang umur sistem, dan memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan dari waktu ke waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H