Mohon tunggu...
wisnu saputra
wisnu saputra Mohon Tunggu... -

membaca dan menulis adalah hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Unjuk Rasa Amalan Rakyat

5 November 2013   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak bergulirnya reformasi hingga saat sekarang ini masih banyak hal yang di cita-citakan belum tercapai. Justru permasalahan yang terjadi republik kita Indonesia tercinta ini semakin kompleks. Terkhusus pada persoalan koripsi. Korupsi saat ini menjadi penyakit yang sungguh mengerikan di negeri ini, hampir seluruh aspek terkena virus-virus penyakit korupsi ini. Berbagaia macam modus operandi dilakukan oleh para pelaku korupsi, dan para pelaku korupsi hingga saat ini masih banyak yang belum dapat terdeteksi dan diungkap. Seperti telah diketahui bersama bahwasanya para pelaku korupsi ( koruptor ) melakukan aksinya secara terstruktur dan melibatkan beberapa lapisanyang strategis.

Telah bersama kita sadari baik itu media online maupun media cetak terkait indikasi kasus suap-menyuap yang terjadi di tubuh KPU Bea dan cukai tanjung priok yang melibatkan kepala Subdirektorat Eksport-Import, direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Heru Sulastyo) dan pengusaha yang bernama yusran Arif pemilik PT Tanjung Jati Utama yang merugikan negara hingga Miliaran Rupiah. Dan harus sama-sama kita ketahui bahwasanya kasus semacam ini telah sering terjadi di lingkup Direktorat Jendral Bea dan Cukai. Sudah banyak yang dilakukan oleh badan-badan yang terkait hingga turun tangannya Kementrian keuangan dalam hal ini, akan tetapi tidak juga merubah keadaan, korupsi masih saja terjadi pada tatanan ini, Belum lagi laporan dari kepala pusat dan analisisis transaksi keuangan (Yunus Husain) yang mengatakan bahwasanya banyak pegawai Bea dan Cukai yang memiliki rekening gendut yang tidak tahu asal muasalmnya.

Dalam hal ini posisi Mahasiswa dan pemuda selaku penerus bangsa yang resah terhadap keadaan ini bertanggung jawab pula mengawasi cita-cita  reformasi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Untuk Keadilan Rakyat (AMALAN RAKYAT) melakukan aksinya dan menuntut agar:

·MEMINTA KEPADA DIRJEN BEA DAN CUKAI UNTUK MENCOPOT KEPALA KANTOR PELAYANAN UTAMA (KPU) TANJUNG PRIOK (WIJAYANTA DM)

·USUT TUNTAS OKNUM YANG TERLIBAT DALAM KASUS SUAP MENYUAP YANG ADA DI DALAM TUBUH DIREKTORAT JENDRAL BEA DAN CUKAI

·CABUT TREMUNERASI BAGI PEGAWAI BEA DAN CUKAI

·USUT TUNTAS REKENING GENDUT PEGAWAI DAN PEJABAT –PEJABAT TINGGI BEA DAN CUKAI

·KEPADA BAPAK AGUNG KUSWANDONO SELAKU KEPALA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI AGAR MENGUNDURKAN DIRI SECEPATNYA, KARENA DIANGGAP TELAH GAGAL DAN TIDAK MAMPU MEMIMPIN SERTA MEMBERSIHKAN LEMBAGA BEA DAN CUKAI DARI SARANG KORUPTOR

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun