Remedi bagi diri sendiri dan mereka yang lelah dengan kegagalan.
Tidak sedikit dari kita merasakan kegagalan. Tidak sedikit juga dari kita kecewa dan jatuh dari kegagalan tersebut. Tenaga sudah dikerahkan. Dana sudah dikeluarkan. Emosi dikuras. Banyak hal dikorbankan pastinya. Tapi, hasilnya berbanding terbalik. Gagal.
Mungkin kita mencukupkan langkah untuk tidak mencoba lagi dan memutuskan stagnan berkarya dan mencoba. Tapi, sebenarnya itu tidak baik untuk kehidupan karir kita. Kenyataan yang dihadapi memang pahit namun jangan menyerah dengan kenyataan. Banyak orang di luar sana sukses dengan ratuan bahkan ribuan kali berbuat.
Pun saya, banyak merasakan kegagalan sehingga sempat membuat saya enggan untuk mencoba hal baru. Namun, dari kegagalan ini saya juga memperoleh banyak pelajaran. Dan pelajaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyikapi kegagalan. Berikut poin-poin dari sudut pandang saya supaya menyikapi kegagalan dengan bijak;
1. Mengajarkan tentang Kehidupan
Kegagalan biasanya menyebabkan psikologis kita tergoncang. Bagaimana tidak? Kita menaruh harapan banyak di kesempatan tersebut namun berbuah kegagalan. Tapi, kegagalan ini mengajarkan kita tentang arti tangguh. Tangguh atau kuat secara mentalitas adalah hal yang bisa ditempa dari kondisi yang sulit. Tangguh tidak akan terbentuk di zona nyaman manusia. Kenapa kita perlu merasakan gagal? Ini dia jawabannya, kita perlu membentuk pribadi yang tangguh menghadapi aral yang berliku-liku di masa depan. Ketangguhan adalah salah satu komposisi hidup yang bisa membawa kesuksesan dalam hidup kita.
2. Revisi Niat dan Tujuan
Mungkin di awal usaha, niat dan tujuan kita sedikit melenceng. Masuk di fase kegagalan, barulah kita sadar bahwa niat dan tujuan kita bukan seperti tujuan di awal. Tulis di buku atau ketik di note smartphone kita, apa niat dan tujuan kita untuk sukses memperoleh hal tersebut. Dengan memantapkan niat dan tujuan kita, kita bisa membentuk pola bikir bertumbuh dan melakukan rangkaian manuver agar kita sampai di tujuan tersebut arti lainnya kita bisa menggenggam kesuksesan.
3. Refleksi
Apa tujuan kita bercermin? Dengan bercermin kita bisa memperbaiki tampilan kita yang masih belum sempurna (menurut kita). Dengan bercermin atau berefleksi, kita jadi tahu apa yang perlu kita perbaiki dan perlu kita tambahkan. Refleksi adalah ciri pribadi yang ingin bertumbuh. Kita mampu mengenali kelemahan dan kekuatan kita. Kegagalan yang kita rasakan bukan berarti kita lemah atau tidak pantas, hanya saja kita perlu mengenali kelemahan dan kekuatan kita sehingga kita bisa mengenali potensi diri lebih jauh lagi. Jadikan kegagalan sebuah cermin sehingga kita bisa berefleksi apa yang harus kita perbaiki dan perlu kembangkan untuk mengubah kegagalan menjadi kesuksesan tentunya dengan berani mencoba lagi.
4. Berbenah
Dari proses refleksi tadi (kita perlu mencatat dan merangkum hal yang perlu kita perbaiki), beri jeda untuk diri untuk berbenah. Belajar, berlatih, belajar dan berlatih lagi sehingga hasil refleksi tergambar dari hasil belajar dan berbenah. Kita merasakan peningkatan dari proses belajar kita entah itu dari hardskill atau pun softskill. Kita menjadi pribadi yang berbeda. Pribadi yang senang berproses menjadi lebih baik.
5. Aksi
Kegagalan hanya akan jadi kegagalan kalau kita tidak pernah mencoba lagi. Jangan jadikan kegagalan sebagai perangkap perasaan yang mengahalau datangnya kesuksesan. Setelah proses belajar dan berlatih sudah dilalui, kita perlu beraksi. Kita perlu membuktikan pada diri sendiri bahwa tidak selamanya kegagalan akan membuahkan kegagalan baru lagi. Tentunya dibarengi dengan berdoa dan berserah diri kepada Allah Subhanahiwata'alaa, suatu saat kegagalan akan menjadi bagian dari masa lalu kita dan kesuksesan senantiasa menghampiri mereka yang mau revisi, benahi, beraksi dan berserah diri kepada Allah Subhanahuwata'alaa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H