Kekurangan alat pelindung diri sehingga sebagian masyarakat tidak berupaya melindungi diri dari sebaran virus atau kesadaran bagi yang sakit flu untuk tidak melindungi diri dengan alat pencegah penularan penyakit misalnya dengan tidak menggunakan masker atau mencuci tangan untuk menghindari virus.
Pelayanan medis kurang memadai apalagi menghadapi banyaknya pasien (penderita) sehingga sebagian masyarakat yang dinyatakan positif, enggan melaporkan diri atau dirawat di rumah sakit (terutama bagi penderita dengan kondisi berat) dan tidak mencukupi informasi mengenai isolasi diri termasuk keluarga di rumah apabila dinyatakan positif dan tidak ingin ke rumah sakit.
Disiplin Diri
Kedisiplinan diri dari masyarakat, itulah kunci keberhasilan untuk mengeliminir penyebaran virus ini. Semakin disiplin masyarakat menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan antibodi, menerapkan SI atau SD secara baik termasuk melengkapi perlengkapan perlindungan diri. Semakin tinggi keberhasilan dalam menangani pandemi ini. Tidak ada cara lain.
Pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat perlu saling mendukung dalam penerapan SI atau SD ini sampai ke elemen masyarakat terbawah. Lebih dari 8 Provinsi saat ini merupakan zona penyebaran virus Covid - 19, dan provinsi-provinsi lain bersiap untuk mendapatkan dampak, sehingga SI atau SD sudah diterapkan diseluruh provinsi terutama lintas wilayah dalam satu pulau.
Pelaku usaha juga berupaya untuk mendorong pekerja untuk bekerja di rumah kecuali jenis-jenis usaha yang tidak mungkin penerapannya dilakukan di luar wilayah kerja atau kantor perusahaan.
Yang paling penting adalah kesiapan masyarakat. Disini, kesadaran masyarakat yang menentukan karena pada saat masyarakat mulai membiasakan diri untuk berdisiplin, keberhasilan penurunan terhadap pandemi akan lebih nyata terjadi, masyarakat secara mandiri berhasil memutus mata rantai penyebaran virus atas kesadaran pribadinya.
Di sisi lain, ini bagian dari pembelajaran di masyarakat sendiri tentang pentingnya melindungi diri dan melindungi orang lain tidak hanya untuk pandemi Covid - 19, tetapi untuk siap terhadap kejadian atau kasus yang lain.
Ada beberapa kekeliruan yang dimasyarakat yang harus diubah;
- Tidak peduli terhadap himbauan terhadap pemerintah (terutama beberapa elemen masyarakat yang kontra terhadap pemerintah).
- Melakukan aksi yang berbeda atau perlawanan verbal terhadap kebijakan pemerintah termasuk untuk tidak melakukan aksi pengumpulan masyarakat termasuk dilandasi agama. Kasus di Korea Selatan, penyebaran yang masif ternyata oleh satu orang ibu yang memaksakan diri ke gereja pada saat diketahui positif virus dan tidak mau mengisolasi diri di rumah sakit. Di Malaysia, salah satu penyebaran terbanyak saat kumpul semacam Ijtima Ulama di sana. banyak orang terinfeksi Covid - 19 setelah itu dan beberapa diantaranya penyebab penyebaran virus di Brunei. Malaysia dan Brunei berhasil mendeteksi warganya yang terinfeksi, sementara Indonesia sampai sekarang masih mencari ke mana 696 orang tersebut berkeliaran (https://geotimes.co.id/kolom/covid-19-agama-dan-sains/). Di Indonesia, ada informasi salah satu jenderal melakukan aksi perlawanan pula dengan alasan agama.
- Perilaku kalangan selebritas yang melakukan aksi pembagian masker yang tidak terkontrol dimana terjadi kerumunan massa sehingga mengeliminir upaya SI atau SD yang paling penting dilakukan daripada sekedar bagian masker gratis.
- Petugas dan masyarakat belum melakukan upaya yang serius dan ketat dalam mengatur jumlah penumpang di dalam bis atau MRT, sehingga beberapa diantaranya masih dalam kondisi yang penuh meskipun ada pengumuman pemerintah untuk menghindari kerumunan. Penulis, seminggu lalu menggunakan MRT dengan kondisi yang belum diatur jumlah penumpangnya.
- Pengaturan terhadap antrian, makan di restoran atau warung makan, perilaku tidak menggunakan masker saat sakit atau terkena flu, dan banyak kasus orangtua yang membiarkan anaknya main di luar rumah pada saat sistem belajar di rumah sedang berjalan.
- Tidak mengurangi intensitas bertemu orang dan kurang melakukan pertemuan yang sifatnya online.