Mohon tunggu...
wishnu sukmantoro
wishnu sukmantoro Mohon Tunggu... Administrasi - Saya suka menulis dan fotografi. Suka menulis tentang politik, militer, humaniora, lingkungan dan kesehatan

Saya ekolog satwa liar, menyelesaikan S1 Biologi Universitas padjadjaran, Master degree ekologi di Institut Teknologi Bandung, fellowship program di Pittsburg University dan Doktoral Fakultas Kehutanan di Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ulasan singkat debat Capres dan Cawapres mengenai pertahanan negara

20 Juli 2014   01:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Provokasi dibalas Provokasi

Pasca penyadapan dan provokasi Australia terhadap Indonesia berkenaan dengan melintasnya kapal patroli australia melintas batas teritorial Indonesia menjadi sebab militer Indonesia memperkuat kekuatan laut dan udara di perairan selatan Indonesia. Yang paling menarik dicermati adalah provokasi Indonesia terhadap Australia dengan memberi ijin Kapal tempur China memasuki perairan Indonesia dan melakukan latihan perang bersama-sama dengan Indonesia di wilayah selatan Laut Jawa (samudera Hindia). Australia sebenarnya sudah mencium bahwa poros militer Indonesia tidak hanya rusia tetapi juga China ..

http://jakartagreater.com/kapal-perang-china-lintasi-indonesia/
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/481487-tni-al--kapal-perang-china-kantongi-izin-latihan-di-selatan-jawa

Dalam debat Capres mengenai strategi pertahanan negara: tidak hanya teriak atau berslogan "Sejengkalpun atau satu cm pun tidak boleh hilang". Tetapi juga berfikir bagaimana caranya..

Salah satu capres berteriak dengan lantang bahwa tanah air Indonesia tidak boleh hilang satu jengkalpun atau satu cm pun, kemudian capres lainnya berkata "dibuat rame". Bagaimana caranya? apakah harus dengan mengorbankan 15 juta jiwa berperang dan wafat kemudian di pihak musuh hanya menanggung kematian puluhan ribu jiwa meskipun Indonesia menang? Strategi perang modern. Saat ini, dalam strategi perang tidak hanya mengandalkan heroisme atau melakukan penyerangan secara massal ke jantung pertahanan musuh atau melakukan aksi defensif. Clauswitz dan Stigerdom dalam Art of Destiny, upaya upaya pengerahan secara efisien, dengan teknik yang efisien dengan personel tempur yang efisien dengan potensi dampak besaran menghancurkan pertahanan atau serangan lawan menjadi kunci dalam memenangi pertempuran. Dalam model terbaru, teknologi kamuflase, penguasaan teknologi termasuk termasuk penggunaan Cyber war (untuk militer) dan "alusista" senyap adalah salah satu metode yang saat ini menjadi tolok ukur kekuatan perang yang mematikan dan efisien. Drone tanpa awak dengan penggunaan after burner sehingga meminimalisir suara, teknologi stealth atau kamuflase, penggunaan GPS pada berbagai jenis rudal "pintar" dan penggunaan laser untuk alusista tempur pengganti meriam adalah beberapa peralatan yang dapat dikembangkan dalam strategi perang modern tersebut.

Sayangnya Capres no. 2 justru yang sedikit gamblang menjelaskan mengenai beberapa strategi perang tersebut termasuk penggunaan Cyber War.

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/482617-tahun-ini-angkatan-laut-as-mulai-pakai-senjata-laser

http://www.timesofisrael.com/us-navy-to-deploy-futuristic-military-laser-to-persian-gulf/


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun