Mohon tunggu...
Wishnu Brata
Wishnu Brata Mohon Tunggu... Menulis, merekam.

Berbagi kegembiraan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi Credit Union Mengatasi Dampak Virus Korona

4 Mei 2020   08:49 Diperbarui: 4 Mei 2020   18:48 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
himajina.blogspot.com

Seorang anggota CU mengirim pesan menanyakan apakah bisa bulan ini tidak mengangsur. Usaha menjahitnya terutama baju penganten tidak ada order sejak pemerintah memberlakukan bekerja dari rumah (#DiRumahAja). 

Anggota ini usahanya bagus dan berkembang. Sudah bertahun-tahun jadi anggota setia CU. Berkali-kali meminjam dan selalu lancar angsurannya. Baru kali ini beliau meminta keringanan.

Dampak virus Korona sudah menghentikan banyak kegiatan orang. Sebagian bisa bekerja dari rumah. Namun sebagian usaha juga berhenti karena makin sedikit orang yang keluar rumah. 

Restoran dan hotel kehilangan konsumen berakibat pekerjanya mulai diPHK. Ditutupnya restoran dan hotel berakibat pemasok tidak menjual bisa produknya. Ribuan peternak tidak bisa menjual ayamnya karena konsumsi menurun drastis.

Sebuah bank pemerintah bahkan telah melakukan restrukturisasi kredit untuk sekitar 130.000 peminjam usaha mikro, kecil dan menengah. Kebijakan bank ini diikuti sebuah  perusahaan multifinance/leasing yang bergerak pada bidang pinjaman mobil dan sepeda motor telah memberikan relaksasi kredit kepada 149.000 peminjam.

Bank dan leasing melakukan relaksasi pinjaman karena mendapatkan dana stimulus dampak virus Korona dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Credit union tidak mendapatkan dana stimulus karena credit union tidak diatur oleh OJK tetapi oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Sebagai catatan credit union tunduk kepada Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Koperasi, sehingga tata kelola credit union pun mengacu kepada kepada Peraturan Menteri Koperasi bukan OJK. Selain mengikuti Peraturan Menteri Koperasi, tata kelola CU mengikuti manual dari Puskopdit, Inkopdit serta organisasi CU internasional seperti ACCU dan WOCCU.

Bila tidak mendapatkan stimulus Korona dapatkah CU melakukan relaksasi pinjaman? Relaksasi pinjaman berarti berkurangnya pendapatan CU. Bila pendapatan CU berkurang maka beban CU pun harus dikurangi bila tidak mau SHU negatif. 

Apakah ada beban yang bisa dikurangi? Hampir 90% pendapatan CU diperoleh dari balas jasa pinjaman. Anggap saja 30% dari pinjaman yang diberikan CU macet akibat dampak virus Korona maka beban usaha pun harus dikurangi 30%.

Dalam catatan saya komposisi beban usaha CU bervariasi, saya ambil contoh sebagai berikut: beban balas jasa simpanan 30% dari total beban, beban organisasi 40%, beban personalia 20%, beban administrasi 5%, sisanya penyusutan.  Dalam mengurangi beban usaha, CU harus tetap mengutamakan  pemberdayaan anggota, pendidikan anggota dan pelayanan anggota (member focused)

Apa yang bisa dikurangi dari beban organisasi yang cukup besar? Pertama Rapat Anggota Tahunan (RAT). Bila biasanya biaya RAT disisihkan dari SHU setiap bulan. Untuk menghemat beban organisasi maka untuk RAT tahun 2021 biayanya diminta dari anggota. Misalnya per anggota 100.000, dan iuran RAT ini dicicil setiap bulan. Penghematan juga dilakukan dengan tidak membuat seragam dan kaos RAT. Sebelum melakukan perubahan ini sebaiknya dilakukan komunikasi dengan komunitas basis anggota, aktivis atau kelompok inti, sehingga anggota memahami.

Kedua, biaya pengembangan SDM pengelola yang juga cukup besar. Penghematan dilakukan dengan fokus pada pelatihan hard skills seperti pelatihan standar ACCU yang meliputi CUDCC bagi pengurus, CUSCCC bagi pengawas, CULOCC bagi staf kredit dan pengurus, CUCCC bagi manajer CU dan Financial Literacy Trainers bagi pengurus, aktivis dan manajemen. Sementara pelatihan soft skills seperti retret, atau yang lain bisa ditunda dulu. 

Ketiga perjalanan dinas. Bila biasanya yang dikirim untuk kegiatan jaringan beberapa pengurus mungkin sekarang hanya satu pengurus yang dikirim. Kegiatanpun dipilih yang benar-benar prioritas misalnya RAT Puskopdit.

Beban personalia sebaiknya tidak dikurangi. Namun rekrutmen pegawai baru ditunda sampai tahun depan. Bila terpaksa pegawai magang yang tidak berkembang tidak diteruskan kontraknya.

Hal berikutnya yang bisa dikurangi adalah beban balas jasa simpanan. Hal ini cukup berat, karena anggota terbiasa dengan BJS yang besar. Perlu diberikan pengertian kepada anggota bahwa hakekat CU adalah sekumpulan orang yang bersepakat mengumpulkan uang yang kemudian dipinjamkan kepada sesama. 

CU bukanlah kumpulan uang tetapi kumpulan orang. Ketika anggota peminjam mengalami kesulitan mengangsur karena kondisi ekonomi yang di luar kendali dirinya maka anggota penabung perlu merelakan berkurangnya balas jasa simpanan.

Yang pertama bisa dihapuskan adalah balas jasa simpanan saham. Di beberapa CU balas jasa simpanan saham ditetapkan sekian persen per tahun, disisihkan setiap bulan, dan dibayarkan pada saat RAT bila SHU positif.

Berikutnya adalah penurunan balas jasa simpanan non-saham menjadi 0% atau 1%. Penurunan balas jasa simpanan ditentukan dengan melihat SHU 2 bulan terakhir. Dan beritahu anggota bahwa balas jasa simpanan akan ditinjau per 3 bulan. Bila kondisi membaik maka balas jasa simpanan non-saham akan dikembalikan seperti semula.

Secara sederhana bila 30% pinjaman direlaksasi maka 30% beban harus dikurangi.

Setelah ditentukan komponen beban apa saja yang akan dihemat selanjutnya dan diketahui jumlahnya. Selanjutnya ditentukan kriteria pinjaman yang diberi keringanan. Saya berikan contoh seperti di bawah.

Pertama, yang diberi keringanan hanya anggota peminjam yang lancar mengangsur.

Kedua, bagi anggota yang omzet usahanya turun 30% diberikan penundaan pembayaran angsuran pokok  pinjaman selama 6 bulan namun balas jasa pinjaman tetap dibayar.

Ketiga, bagi anggota yang omzet usahanya turun 30%-50% diberikan penundaan pembayaran angsuran pokok  pinjaman selama 6 bulan dan pembebasan balas jasa pinjaman sebesar 50%.

Keempat, bagi anggota yang omzet usahanya turun lebih dari 50% diberikan penundaan pembayaran angsuran pokok pinjaman dan penundaan pembayaran balas jasa pinjaman selama 6 bulan.

Semoga CU mampu mengatasi dampak virus Korona.

Wishnu Brata, anggota CU Pelita Sejahtera, Jakarta, email: wishnu_brata@yahoo.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun