Mohon tunggu...
Wishal aji pramudya
Wishal aji pramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas muhammadiyah malang

Hidup sehat adalah jalan ninjaku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aspek Tingginya Penggangguran di Indonesia

24 Desember 2024   13:40 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:21 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengangguran sering kali menambah permintaan akan bantuan sosial, seperti subsidi bagi penganggur, pelatihan kerja, atau bantuan makanan. Hal ini bisa memberatkan anggaran negara, yang menyebabkan penurunan investasi di sektor produktif lainnya.

  • Ketidakstabilan Sosial

Tingginya angka pengangguran sering dianggap sebagai penyebab meningkatnya ketidakpuasan sosial, yang berpotensi memicu kerusuhan, kejahatan, dan ketidakstabilan politik. Hal ini dapat menurunkan kepercayaan investor dan memperlambat arus investasi asing.

  • Ketidakefektifan Ekonomi

Pengangguran adalah cerminan dari ketidakmampuan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya manusia secara efektif. Sebagai hasilnya, potensi pertumbuhan ekonomi tidak terwujud, dan kesenjangan ekonomi dapat semakin melebar.

SOLUSI

  • Peningkatan lapangan pekerjaan

 merupakan salah satu upaya strategis untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

 

  • Pengembangan Sektor Padat Karya

Meningkatkan investasi di sektor-sektor yang membutuhkan banyak tenaga kerja, seperti pertanian, manufaktur, konstruksi, dan pariwisata.

Contoh: Pemerintah bisa memberikan insentif pajak atau subsidi kepada perusahaan yang beroperasi di sektor padat karya.

b. Peningkatan Infrastruktur

Proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya.

Dampak:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun