Mohon tunggu...
Wisesya Mayraina
Wisesya Mayraina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Pemanfaatan dan Pengembangan Lahan Basah di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala

9 Oktober 2024   23:36 Diperbarui: 9 Oktober 2024   23:36 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Wisesya Mayraina Putri Kinasih

NIM : 2410416220024

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lambung Mangkurat

Prodi : Geografi

Kelas : A

Mata Kuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah

Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S. Si, M. Si.

A. PENDAHULUAN

            Lahan basah terjadi dimana air bertemu dengan tanah. Contoh dari lahan basah antara lain bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang. Lahan basah ada di setiap negara dan di setiap zona iklim, dari daerah kutub sampai daerah tropis, dan dari dataran tinggi sampai daerah kering. Lahan basah merupakan salah satu wilayah terbesar di permukaan bumi. Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman.

            Berbeda dengan perairan, lahan basah umumnya bercirikan tinggi muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, dan memiliki jenis tumbuhan yang khas. Berdasarkan sifat dan ciri-cirinya tersebut, lahan basah kerap disebut juga sebagai wilayah peralihan antara daratan dan perairan. Baik sebagai bioma ataupun ekosistem, lahan basah memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Lahan basah memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lain di muka bumi. Maka dari itu, lahan basah mempunyai peran dan fungsi yang penting secara ekologi, ekonomi, maupun budaya. Dan pada kesempatan Kali ini saya melakukan penelitian saya di di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun