Nama : Wisesya Mayraina Putri Kinasih
NIM : 2410416220024
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat
Prodi : Geografi
Kelas : AÂ
Mata Kuliah : Penginderaan Jauh
Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S. Si, M. Si.
Â
A. Pendahuluan
      Apa itu Kartografi ? Kartografi merupakan seni, ilmu dan teknologi yang digunakan dalam membuat Peta atau Globe. Kartografi bersinggungan dengan ilmu Geografi, informasi spasial, dan Topografi. Kartografi dan Geografi sebetulnya sangat dekat dan bergantung satu sama lain. Berkat kedua bidang ilmu ini, kita dapat memahami Bumi dan posisi kita di atasnya.
      Kartografi diduga sudah ada sejak 7.000 SM sejak penemuan lukisan dinding di gua. Lukisan tersebut diyakini sebagai Peta tertua di dunia yang menjelaskan lokasi sebuah kota di Anatolia kuno. Kartografi kemudian berkembang di tahun 600 SM dan dipelopori oleh bangsa Yunani dan Romawi.  Sejak saat itu, orang berlomba-lomba untuk membuat peta dunia. Peta dunia pertama dibuat oleh seorang Filsuf Yunani bernama Anaximander. Setelah itu, Plotemy menerbitkan risalah kartografi yang berjudul Geographia. Bangsa Arab, India, dan Cina juga mulai  berperan dalam mengembangkan bidang ini.
B. Klasifikasi Kartografi
      Secara umum, kartografi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Kartografi Umum dan Kartografi Tematik.
- Kartografi Umum merujuk pada pembuatan peta yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Peta tersebut memuat variasi aspek yang berhubungan dengan system lokasi dan referensi. Peta jenis ini biasanya diproduksi dalam seri. Salah satu contohnya adalah seri peta topografi berskala 1:24.000 yang diterbitkan oleh US Geological Survey.
- Sementara itu, Kartografi Tematik merupakan pembuatan peta dengan tema geografis yang lebih spesifik. Peta ini diperuntukkan untuk bagi kelompok orang yang spesifik pula. Misalnya, peta yang berisi informasi demografik, seperti peta kepadatan penduduk. Selain itu, ada pula peta suhu, peta curah hujan, peta aliran sungai, dan lain-lain.
C. Syarat Kartografi
- Arah pada peta harus benar
- Jarak pada peta harus sesuai dengan skala
- Bentuk peta harus menyerupai bentuk yang sesungguhnya
- Luas peta harus tepat
- Menyertai legenda peta untuk menjelaskan keadaan.
D. Metode
      Dalam praktek ini, saya menggunakan metode Menjiplak peta Provinsi Banten dengan menggunakan media Kertas Kalkir dan Plastik Bening.
E. Alat dan Bahan
- Pulpen OPF 4 warna ( Merah, Hitam, Biru, Hijau)
- Pensil warna
- Brush Pen
- Klip kertas
- 2 lembar Kertas Kalkir
- Plastik bening ( tipis )
- Peta RBI
F. Cara Pengerjaan
- Letakkan kertas kalkir diatas peta dan sejajarkan, lalu jepit menggunakan klip kertas agar tidak bergeser
- Buat garis tepi sebagai bingkai penyalinan atlas
- Membuat sketsa di dalam bingkai untuk menandai area pembuatan peta tersebut
- Tebali sketsa sementara menggunakan spidol OPF
- Setelah semua garis luar wilayah tersalin, lanjutkan dengan menyalin simbol symbol sesuai dengan yang ada di Legenda
- Warnai peta sesuai dengan warna di peta yang di salin menggunakan brush pen atau pensil warna
- Kemudian jangan lupa menyertakan legenda peta sesuai petujuk yang tertera pada peta
- Lakukan langkah-langkah yang sama diatas plastic bening untuk membuat transparansi nya menggunakan spidol OPF
G. Contoh Penyalinan Peta
H. Kesimpulan
      Kartografi merupakan bidang yang menggabungkan seni, ilmu, dan teknologi dalam pembuatan peta, yang sangat penting untuk memahami geografi dan posisi kita di Bumi. Terdapat dua jenis utama kartografi: umum dan tematik, masing-masing dengan fungsi dan tujuan yang berbeda. Syarat-syarat pembuatan peta yang akurat sangat krusial untuk menjamin kehandalan informasi yang disampaikan. Metode menjiplak peta, seperti yang dijelaskan, menawarkan pendekatan praktis yang dapat diikuti dengan berbagai alat dan bahan. Secara keseluruhan, kartografi tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga relevansi yang tinggi dalam pengolahan informasi spasial di era modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI