Bulan Sura adalah bulan pertama dalam kalender Jawa. Secara lugas maknanya adalah merupakan tahun baru menurut penanggalan Jawa. Bagi pemegang tradisi Jawa hingga kini masih memiliki pandangan bahwa bulan Sura merupakan bulan sakral. Hal ini dapat dilihat pada setiap tanggal 1 Suro di banyak tempat di pulau Jawa akan merayakan. Di Kraton Surakarta, di Kraton Ngayogyakarta, atau di tempat-tempat lainnya.
Di Yogyakarta sendiri selain diperingati dengan berbagai upacara di Kraton, di Parang Tritis, biasanya setiap tahun di Kulon Progo juga dilakukan upacara ritual tersebut. Upacara dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Suro di Puncak Suroloyo, dusun Keceme, desa Gerbosari, kecamatan Samigaluh (48 km dari kota Yogyakarta). Hampir setiap tahun 5 – 8 ribu orang dari berbagai wilayah datang untuk mengikuti upacara ritual ini.
Masyarakat Puncak Suroloyo Berbenah
Berangkat dari pengalaman tahun-tahun yang lalu, kalau pas tanggal 1 Suro banyak pengunjung yang kesulitan untuk menginap dan dan membeli makan minum. Maklumlah kan Puncak Suroloyo ini jauh dari kota dan dingin karena kabut sepanjang hari. Jadi kami sedang mempersiapkan pondok-pondok wisata agar pengunjung dapat menginap dan nyaman kalau mau mengikuti
upacara suroan nanti mas”, ujar Pak Marjo (40 thn) penduduk Puncak Suroloyo sedang menyiapkan pondok wisata. yang sedang bersama masyarakat lainnya.
Upacara puncak 1 Suro di Suroloyo itu diawali dengan
jamasan pusaka pemberian dari Kraton Yogyakarta berupa Tombak Kyai Manggolo Murti dan Songsong Kyai Manggolo Dewo dari rumah sesepuh Dusun Keceme. Upacara dimulai dengan kirab pusaka, diikuti arak-arakan yang membawa gunungan hasil bumi, diiringi musik tetabuhan tradisional menuju Sendang Kawidodaren tempat upacara jamasan pusaka dilaksanakan. Yang juga menarik dari kegiatan ritual ini adalah adanya udik-udik berupa hasil bumi yang diperebutkan oleh para warga masyarakat maupun para pengunjung. Konon, mereka yang bisa mendapatkan udik-udik ini akan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hasil pertanian yang melimpah. Sudah Ada Pondok Wisata
Obyek wisata ini berada pada puncak tertinggi Perbukitan Menoreh yang terletak di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, berjarak kurang-lebih 45 Km dari Yogyakarta. Di obyek Wisata ini, sambil merasakan sejuknya udara pegunungan di atas hamparan perkebunan teh yang menghijau, wisatawan dapat menikmati pesona matahari terbit, sedangkan ke arah utara dari Puncak Suroloyo ini dapat dilihat kemegahan Candi Borobudur. Di Suroloyo ini terdapat beberapa tempat yang berbau mitologis yang tentunya sangat sayang untuk dilewatkan, antara lain: - Puncak Sariloyo - Tegal Kepanasan - Sendang Kadewatan - Sendang Kawidodaren - Pertapaan Kaendran - Pertapaan Mintorogo.
Sedangkan untuk para pengunjung yang akan menikmati keindahan Puncak Suroloyo berhari-hari, kini tak perlu tisau karena masyarakat sudah menyiapkan 10 Pondok Wisata yang antic dan nyaman. Kesepuluh pondok wisata ini sudah dapat disewa dengan fasilitas : kamar tidur untuk 2 orang, kamar mandi dan perlengkapannya, serta sarapan pagi layaknya dihampir semua penginapan. Lokasi pondok wisata yang di tebing berseberangan dengan puncak Suroloyo menjadikan para penginap dapat menikmati pemandangan kota Yogyakarta dan juga candi Borobudur-Magelang cukup duduk di depan teras pondok.
“ Kami menyediakan makanan khas Puncak Suroloyo yang tentunya sudah sulit di dapat di kota-kota seperti : singkong baker, rebusan wi, bolo, bili, suwek, triping gadung dan pati garut, dan lain-lain. Dan akan enak sekali kalau nanti akan kami suguhi juga makan utama khas Suroloyo yaitu nasi jagung dengan sayur tumis daun telo dan batang keladi. Itu yang kami sediakan mas”, lanjut Pak Marjo yang juga sebagai pengelola Pondok Wisata di Puncak Suroloyo itu.
Bagi para pengunjung, selain mengikuti upacara ritual 1 Suro, di Puncak suroloyo ini juga dapat menikmati liburan dengan menikmati fasilitas lain yang tidak kalah menarik seperti puncak Sariloyo. Puncak Sariloyo merupakan sisi lain dari Suroloyo yang letaknya di sebelah Barat Puncak Suroloyo. Di area ini telah dibangun fasilitas Flying Fox yang bisa membangkitkan adrenalin kita. Bermain Flying Fox diantara tebing dan jurang yang cukup dalam di Puncak Sariloyo merupakan tantangan sekaligus memiliki keasyikan tersendiri. Pemandangan ke arah Puncak Suroloyo dari titik ini benar-benar luar biasa. Sangat indah dan mempesona. Selain ke arah puncak Suroloyo pemandangan indah juga dapat dilihat ke arah Samigaluh dan sekitarnya. Ayo ke Puncak Suroloyo.**D/ft dr bnyk smb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya