Bertahannya pola oligarki kapitalis, juga berarti masih kentalnya pola “trickle down economics”, alias “supply side economics” yang dituding oleh Paus Fransiscus hingga International Monetary Funds (IMF) sebagai salah penyebab tingginya ketidaksetaraan ekonomi global saat ini. Masih tingginya indeks nisbah dan kesenjangan ekonomi Indonesia dalam beberapa dasawarsa, menunjukkan adanya masalah dalam fundamental dan politik ekonomi Indonesia. Secara konstitusional, koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia, namun faktanya koperasi dan keadilan sosial tak ubahnya corporate social responsibility (CSR)-nya korporasi. Demi mengejar pertumbuhan dan kapitalisasi, negara menjadi kian korporatif. Abai akan keberlanjutan dan equitas sosial (H. George Frederickson, 2010)
Persatuan bangsa di antara kebhinnekaan teramat penting untuk diselamatkan. Namun tiada jalan lain selain bersatu dalam dan untuk keadilan sosial, sebagaimana disebut John Rawls sebagai konsepsi keadilan bersama (a share conception of justice). Keadilan sosial (juga) Pancasila, bahkan adalah sumber persatuan dan komitmen kebangsaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H