Mohon tunggu...
Wisanggeni Wisanggeni
Wisanggeni Wisanggeni Mohon Tunggu... -

Ingin Indonesia Maju dan Berjaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapolri dan Bom di Malam Natal

23 Desember 2015   22:04 Diperbarui: 23 Desember 2015   22:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kapolri Badrodin Haiti"][/caption]Parsel Berisi Bom

Dalam suatu acara (talk show) di salah satu TV nasional, Kapolri Badrodin Haiti menceritakan pengalamannya melakukan pengamanan di gereja-gereja pada malam Natal beberapa tahun yang lalu. Pada waktu itu Badrodin menjabat sebagai Kapoltabes Medan, Sumatera Utara.

Kejadiannya di tahun 2000, saat sedang maraknya peristiwa pemboman. Kapoltabes Badrodin waktu itu sudah memperkirakan adanya ancaman bom yang cukup besar menjelang malam Natal di gereja-gereja di Medan. Kapoltabes kemudian memaksimalkan keterlibatan para pemuda gereja setempat untuk turut melakukan pengamanan.

Pada waktu itu, sore hari jam 5 sore, anak seorang pendeta melaporkan dia telah menerima parsel mencurigakan yang ditujukan kepada orangtuanya. Si anak ingin membuka biskuit yang ada di parsel itu ketika ia melihat di dalamnya ada kabel – sesuatu yang tidak biasa. Ia lalu melapor ke polisi yang langsung menurunkan tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak). Jam 7 malam diketahui, dari hasil penelitian tim Jihandak, bom yang ditemukan itu dilengkapi dengan timer yang menunjukkan angka 9 – yang berarti jam 9 malam.

Berarti dua jam dari saat itu, bom akan meledak.

Kapoltabes menduga parsel-parsel tersebut pasti masih ada beberapa lagi – lalu menanyakan kepada si anak yang menerima parsel itu, “Waktu kamu terima parsel tadi, kamu tanda tangan atau paraf tidak?”

Ternyata memang si anak menandatangani semacam formulir tanda terima.

“Iya, Pak,” jawabnya.

“Kira-kira nomor berapa yang kamu ingat?” tanya Kapoltabes lagi. Maksudnya adalah nomor urut dari para penerima parsel yang ditandatangani si anak.

“Nomor 11,” jawabnya lagi.

Kapoltabes segera berasumsi bahwa paling sedikit ada sebelas bom yang beredar di masyarakat – salah satunya sudah ditemukan (yang dilaporkan oleh si anak pendeta ini). Dan seluruh bom tersebut harus ditemukan sebelum jam 9 malam – waktu yang di-set pada timer bom tersebut. Waktu yang tersisa adalah sekitar 2 jam lagi.

Keadaan saat itu sungguh menegangkan.

Kapoltabes lalu menginstruksikan melalui handy talkie ke seluruh anggota poltabes Medan agar memeriksa seluruh parsel yang diterima para pendeta di gereja-gereja yang dikirim oleh orang yang tidak mereka kenal, parsel itu juga disisipkan kartu yang berisi permohonan untuk kesembuhan (didoakan dari sakit) – seperti yang ada pada parsel yang diterima oleh si anak pendeta.

Akhirnya seluruh parsel yang berisi bom tersebut berhasil ditemukan! Sungguh merupakan prestasi yang luar biasa dari pihak kepolisian.

Sang host (pembawa acara) yang mewawancarai Kapolri mengaku merinding mendengar cerita tersebut. Karena tidak ada satu pun bom yang meledak saat itu, tentunya kejadian ini luput dari perhatian pers dan masyarakat.

Menjelang Perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016

Beberapa hari yang lalu pihak kepolisian berhasil menggagalkan rencana serangan bunuh diri di Jakarta dan menangkap sembilan orang tersangka yang terkait dengan ISIS. Penggerebekan yang dilakukan di berbagai tempat itu juga berhasil menyita bahan peledak dan bendera ISIS.

Kapolri mengatakan para tersangka itu berencana menyasar pusat perbelanjaan, kantor polisi, dan kelompok minoritas. Pasca peristiwa penangkapan itu, keamanan telah ditingkatkan.

Beberapa hari lagi umat Nasrani akan merayakan Natal dan seluruh rakyat Indonesia akan merayakan Tahun Baru. Kini Badrodin Haiti selaku Kapolri, bersama jajarannya – juga berkoordinasi dengan TNI, akan kembali melakukan pengamanan. Kali ini wilayah yang menjadi tanggung jawab Badrodin meliputi seluruh NKRI.

Dalam apel gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru pagi ini (Rabu, 23 Desember 2015), Kapolri menyampaikan kondisi menjelang akhir tahun 2015 serta berbagai peristiwa gangguan keamanan yang terjadi tahun ini – tidak hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa negara lain.

"Sepanjang tahun 2015 terjadi beberapa bentuk gangguan Kamtibmas menonjol baik di luar negeri maupun dalam negeri, seperti bom bunuh diri di kuil Bangkok, serangan terhadap masyarakat Paris, mau tidak mau harus jadi perhatian kita," demikian yang disampaikan Kapolri dalam sambutannya. Pada apel gelar pasukan pagi ini, turut hadir antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Badrodin juga menyoroti masalah intoleransi beragama di Aceh dan Papua, bom di Mal Alam Sutera hingga kecelakaan tragis di Jakarta Barat.

Dengan kesiapsiagaan aparat keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini, tentunya kita berharap keadaan di seluruh wilayah negeri kita akan tetap aman dan kondusif sampai pergantian tahun nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun