Mohon tunggu...
Ibni Wiryateja
Ibni Wiryateja Mohon Tunggu... Mahasiswa - docendo discimus

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNS Kembangkan Buku Sastra Interaktif

3 Juli 2022   16:47 Diperbarui: 3 Juli 2022   17:02 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sutrisno warga sekitar ketika dimintai keterangan menuturkan 

"Saya mengalami kesulitan untuk mengontrol dan mengarahkan anak saya dalam bermain gawai".

Melihat fenomena ini, patut dicermati jika muncul kekosongan. Di satu sisi, gawai tidak lagi digunakan sebagai media pembelajaran utama, namun di sisi lain, kebutuhan yang mendesak pada media pembelajaran yang menyenangkan belum terpenuhi. 

Kedua hal mendasar inilah yang mendasari penyusunan buku elektronik interaktif sastra untuk anak "KELANA". Buku elektronik interaktif dipandang mampu memenuhi dua kebutuhan tersebut.

Buku interaktif yang dikembangkan melalui beberapa tahap sebelum akhirnya dikenalkan pada masyarakat. Awalnya buku dirancang mengacu pada observasi awal penugasan program kampus mengajar. 

Observasi dilakukan dengan wawancara pada masyarakat setempat mengenai keluhan dan masalah yang muncul dalam proses pembelajaran putra-putri masyarakat desa Mrayan di era pasca pandemi. 

Observasi juga dilakukan pada anak-anak dan warga khususnya yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar. Hingga akhirnya diperoleh catatan lapangan hasil observasi yang dikembangkan dengan berkonsultasi bersama dosen pembimbing lapangan.

Buku yang dikembangkan sebenarnya mengacu pada aplikasi yang telah lama dikenal masyarakat. Buku dikembangkan dengan media power point namun dilah sebagaimana mestinya sebuah buku baik berupa font, paper, layout disesuaikan dengan buku yang sebenarnya. 

Power point dipilih karen operasinya mudah, mudah dikembangkan, input audio visual sederhana, terdapat efek dan sebagainya. Alhasil buku yang dikembangkan mahasiswa memiliki kemungkinan untuk dikembangkan lebih lanjut secara mandiri.

Pada tahap selanjutnya,, setelah buku dirancang maka masuk pada tahap uji coba. Uji Coba dilakukan pada warga yang memiliki anak usia sekolah dan warga yang berprofesi sebagai guru. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali pada delapan orang yang berbeda. Uji coba bertujuan untuk mengetahui respon anak dan orang tua terhadap buku yang dikembangkan. 

Berdasarkan uji coba yang dilakukan, delapan orang mengatakan bahwa putra putri mereka menyukai buku yang dikembangkan, sedangkan dua dari delapan orang menyatakan bahwa mereka merasa sedikit kebingungan dalam mengoperasikan. Berangkat dari temuan yang ada pengembangan buku dilanjutkan dengan penyederhanaan fitur dan perubahan desain secara minor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun