Mohon tunggu...
Wirtoyo Kamarudin
Wirtoyo Kamarudin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Brokerpreneur, Freelance Marketing, WebDesign,

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengetahui Kesalahan dalam Mengelola Bisnis

21 April 2018   16:01 Diperbarui: 21 April 2018   16:16 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila kriteria tersebut sudah ada pada bisnis anda, maka pada suatu saatnya nanti Anda bisa lepas.

Terlalu Terburu Nafsu!

Kesalahan ketiga dari business owner, terkadang dia serba instan. Ingin segera mendapatkan untuk dan ingin segera berhasil dan. Jika anda sebagai seorang pebisnis inginnya "serba cepat", maka anda perlu ber hati-hati, Anda wajib mengecek instrumen bisnis Anda sudah cukup kuat atau belum untuk mengatasi kecepatannnya?.

Dapat anda bayangkan sepeda yang hanya alat transportasi sebagai penunjang jarak dan lebih dari itu sepeda hanya bisa dijadikan alat olah raga ringan untuk berkeliling kota diakhir pekan atau weekend dalam rangka mengolahragakan tubuh kita. Sepeda hanyalah sepeda yang memiliki keterbatasan speednya karena komponen dan onderdilnya sudah pasti terukur untuk kekuatan standar sepeda.

Namun Karena anda ingin menjadikan sepeda sebagai alat transportasi utama untuk menujang jarak dan waktu maka andapun memasang mesin Kawasaki ninja, maka apa yang akan terjadi?, berjalankah? "sudah pasti berjalan, bahkan kecepatanya akan jauh melebihi kecepataan sepeda pada umunya" tapi apa yang terjadi, dalam waktu singkat sepeda itu pasti akan hancur dan rusak.

Mengapa? Karena komponen yang lain tidak bisa mendukung kecepatan sepeda, ban sepeda bukan standar untuk mengimbangi kecepatan mesin Kawasaki ninja, baut-baut pengait komponen lain bukan standarnya untuk menerima kecepatan mesin Kawasaki, rantainya, sistem remnya dan semua komponen lain tidak cocok untuk menerima mesin Kawasaki ninja.   

Begitu pula dengan bisnis, Anda boleh saja ingin mempercepat semua keinginan Anda, asal Anda memiliki instrumen yang tepat untuk mengendalikan kecepatan bisnis Anda. Misalnya, "saya pengen cepat berhasil. Kalau bisa, tahun depan omzet naik 100 kali lipat" Itu boleh-boleh saja, persoalannya, jika ada kenaikan omzet mencapai 100 kali lipat, kira-kira ada masalah baru apa? Usahanya bisa bertahan tidak? Yang perlu anda ingat ingat, level bisnis tidak akan pernah lebih tinggi dari pada level leadership Anda. Maka dari itu jika ingin meningkatkan bisnisnya, yang perlu ditingkatkan terlebih dahulu adalah Leadership-nya.

Kecepatan Leadership apakah bisa ditingkatkan? Hal ini dapat dianalogikan seperti ini, Anda mempunyi bisnis dengan satu cabang, kemudian anda kasih turbo, dan bisa berkembang menjadi 10 cabang. Bayangkan jika kita tidak memiliki instrumen, system, alat dan modal kira-kira apa yang terjadi? Pasti bisnis anda bisa hancur berantakan, bukan? jadi, satu cabang kebutuhan system, struktur, team building, dan strategi yang cocok untuk satu cabang, tapi belum tentu bisa di aplikasikan untuk 10 cabang.

Berbeda jika bisnis-bisnis yang sudah memiliki instrumennya yang kuat adanya sistem financial reporting (laporan keuangannya), database dan  filing yang lengkap, kinerja karyawannya yang teratur, memiliki rules of the game, terbentuknya working culture yang baik, dan sebagainay. Namun jika bisnis anda tidak memiliki peningkatan, berarti itu ada sesuatu yang salah ada something wrong pada bisnis kita.

Tidak Memiliki Rules of Game

Kesalahan keempat dari sebuah bisnis adalah tidak mengetahuiu aturan main dalam bisnis yang dijalankan hal ini yang sering terjadi selama ini, dan ini paling banyak terjadi, Pebisnis tidak tau aturan sperti apa yang harus dibuat, ketika bisnis harus melakukan tindakan berikut:

  1. Tahu harus membuat laporan keuangan, tapi tidak membuat laporannya.
  2. Tahu bekerja itu harus disiplin, tapi dalam bekerja tidak disiplin.
  3. Tahu untuk meningkatkan produktifitas harus di-training anak buahnya, tapi tidak di-training.
  4. Tahu waktunya harus dilakukan stock opname, tapi di biarkan saja
  5. Tahu tidak boleh memiliki deadstock, tapi tetap ngotot membeli barang yang tidak bisa dijual cepat.
  6. Tahu dalam berbisnis harus mempunyai seorang business coach, tapi tidak segera mengundag business coach.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun