Sambal bawang Batak. Bagi kita yang berasal dari sekitar Toba dan sudah tinggal jauh diperantauan atau daerah lain. Ada hal-hal yang pasti dirindukan ketika berbicara makanan, salah satunya adalah bawang Batak.Â
Bawang Batak yang dikenal dengan lokio, adalah bawang yang biasanya tumbuh di daerah pegunungan. Sehingga ketika saya di Bandung, bawang ini juga pernah saya lihat dijual di pasar tradisional.
Kerena bawang ini tumbunya sangat mudah dan pengurusaanya tidak terlalu ribet. Penduduk di sekitar Toba sering menanam bawang ini di ladang atau taman-taman dekat rumahnya, hanya untuk sekedar dikonsumsi.
Sehingga ketika memasak, bawang ini lebih sering digunakan untuk sambal seperti halnya penggunaan bawang merah dan bawang putih.
Biasanya sambal bawang sering kita temukan di rumah makan. Namun, bawang yang digunakan adalah bawang merah dan atau bawang putih serta bawang prei.
Bagaimana dengan bawang Batak. Sambal bawang Batak umumnya ditemukan di rumah-rumah (sambal rumahan) di daerah Toba. Sambal ini, mungkin sangat  cocok dengan lidah orang Toba. Atau mungkin juga karena bawang ini gampang tumbuhnya di daerah Toba.
Cara membuat sambal ini sangat sederhana. Â Cuma butuh bumbu dapur yang biasanya sudah ada di dapur. Seperti Cabai (tergantung selera cabai jenis apa), tomat, bawang merah dan penyedap rasa.
Pembuatanya juga sangat sederhana. Menyiapkan bawang Batak dengan membersihkan akar dan serabut-serabutnya, disisakan bagian pangkal, lalu dibersihkan. Untuk bawang bataknya tergantung selera, boleh dipenyetin boleh juga tidak.
Cabai, tomat, bawang merah diuleg. Lalu, dimasukkan ke wajan dengan minyak yang sudah dipanaskan. Kemudian bawang Batak yang sudah disiapkan ditambahkan, diaduk-aduk dan tambahkan penyedap rasa.
Orang Batak biasanya penyedap rasanya hanya menggunakan garam dapur. Untuk yang suka menambahkan penyedap rasa yang lain, tergantung selera.
Rasanya pasti "paten kali". Tak mungkin, tak bikin rindu ke Toba kalau rasanya tidak cukup "paten". Kalau tidak "paten kali" berarti salah di tukang masaknya. Hehe. Selamat mencoba.
Sambal ini akan lebih paten lagi, jika disajikan bersama ikan khas danau Toba seperti ikan Mujahir Panggang dan ikan Pora-Pora goreng. Wah, rasa itu pasti bikin lupa program diet kamu.
Selain itu, sambal ini juga akan sangat "mantap" rasanya jika dijadikan sebagai sambal untuk "mie Gomak". Mie khas dari Toba.Â
Namun, sambal ini harus dipadukan dengan  santan. Kemudian perpaduan santan dan sambal tersebut dijadikan sebagai kuah untuk mie Gomaknya. Bikin ngiler.
Sambal bawang Batak emang bikin rindu pulang ke Toba!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H