Mohon tunggu...
wiro naibaho
wiro naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Belajar menulis,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Harus Segera Rekonsiliasi?

23 April 2019   18:44 Diperbarui: 23 April 2019   19:26 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (independensi.com)

Contohnya pengalaman si Abang. Lagi makan di rumah makan. Tiba-tiba si Ajo-nya minta pendapat kira-kira siapa nanti yang bakal menang di pilpres ini. Lalu kemudian saya jawablah seadanya saja. Untuk membuat suasana semakin akrab. Siapa tahu di kasih potongan uang makannya. Begitu dalam hati. Hehe.. "Kalau dari debat pertama, kayaknya masih unggul 01. Tidak tahu nanti setelah debat kedua ya" begitu jawab saya.

Lalu kemudian, saya ke warung untuk beli mie instan. Disana Abang mendengar isu politik juga yang dibicarakan emak-emak. Begini kira-kira. Kata ibu yang punya warung. "Iya sekarang harga bawang lagi naik". Lalu salah seorang dari emak-emak tersebut menyahut begini : "iya ibu, mudah-mudahan nanti ganti presiden biar harga-harga pada turun". Begitu.

Dan sebetulnya masih banyak lagi pengalaman yang  Abang temukan tentang pro-kontra pilpres ini.

Oleh sebab itu, sudah merasa lelah dengan isu ini. Sehingga harapannya setelah 17 april beberapa hari yang lalu. Semua topik pro-kontra tentang pilpres akan mendingin, lalu sejuk negeri ini, untuk menyambut Hari Kartini, Hari Bumi, Hari Buku dan juga Hari Pendidikan dalam waktu dekat ini. Ternyata tidak juga. Malah semakin memanas oleh adanya isu klaim-mengklaim kemenangan.

Padahal kita punya yang" Mulia" Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sudah disepakati bersama sebagai pemegang otoritas penuh terhadap penyelenggaraan dan hasil pemilu.

Dalam ring tinju ataupun pertandingan ring lainnya. Ketika dalam proses pertandingan, benar-benar terlihat pertandingan sangat emosional. Namun ketika lonceng juri berbunyi tanda ronde berakhir. Mereka langsung berpelukan dan saling senyum lalu menunggu hasil pertandingan dari juri. Padahal mereka sudah saling babak belur, ataupun salah satunya mungkin.

Lalu kita yang menonton pun langsung kembali tenang dan santai. Walaupun terkadang yang kita dukung kalah. Senyum dan saling berpelukan diantara petarung adalah momentum yang sangat menentukan.

Di pilpres kemarin sepertinya tidak demikian. Hingga saat ini pun, belum terlihat kedua kubu saling bertemu. Tetapi perdebatan atas klaim kemenangan oleh kedua paslon di media elektronik, televisi, yang dikonsumsi masyarakat.

Tentu saja, para pendukung dari kedua paslon juga belum pada tenang. Yang diatas sana juga belum tenang.

Segera Rekonsiliasi
Mengapa harus segera rekonsiliasi? Kita membutuhkan persatuan seluruh rakyat Indonesia membangun bangsa ini. 

Mau apapun yang dilakukan oleh kedua pihak paslon. Sekuat apapun berteriak, sebagus apapun argumen untuk memihak kepada dukungan paslonnya tidak akan mengubah hasil yang sudah diperoleh KPU pada pemilu kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun