Mohon tunggu...
wiro naibaho
wiro naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Belajar menulis,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Harus Segera Rekonsiliasi?

23 April 2019   18:44 Diperbarui: 23 April 2019   19:26 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (independensi.com)

Semenjak belum dipastikan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, sudah ada pro-kontra terkait isu pemerintahan (presiden) di sekitar si Abang.

Namun kita terkadang hanya membuat topik itu sekedar guyonan saja. Berusaha untuk membicarakan topik lain jika perdebatan semakin memanas.

Pro-kontra ini, terkait keberpihakan kepada presiden sekarang dan juga yang kontra. Dalam beberapa topik, ada bagian materi yang berkaitan dengan SARA. Ada sebagian yang beranggapan pemerintah berpihak kepada salah satu dari bagian SARA tertentu. Namun ada juga yang berpandangan lain.

Sebetulnya si Abang tidak ingin menganggkat isu yang agak sensitif seperti ini, tapi pada kenyataannya begitu materi ataupun topik yang sering dibicarakan jika terkait pemerintahan dan pilpres pada masa itu.

Yang  walaupun sebetulnya kita berada pada lingkungan orang-orang yang sudah berpendidikan tinggi. Dan juga unsur politik  tidak berkaitan dengan bidang ilmu konsentrasi kita. Seperti ilmu politik, ilmu pemerintahan dan yang lainnya.

Terkadang masih banyak orang yang terlalu percaya dengan berita-berita politik yang sebetulnya belum tentu kebenarannya. Lalu kemudian memperbincangkan hal itu, dalam bentuk perdebatan.

Namun sekali lagi, karena tak ingin lebih memanas. Kita selalu berusaha mengalihkan pembicaraan.

Tibalah saatnya. KPU mengumumkan paslon presiden dan wakil presiden. Pro-kontra yang tadinya hanya ada di lingkungan kecil tadi, kini sepertinya ada dimana-mana. Malah di lingkungan si Abang yang tadi, jadi tidak ada lagi, mungkin sudah pada capek duluan.

Di media sosial apalagi. Kemungkinan karena tidak langsung bertatap muka dengan orang lain yang di-kontrakan, sehingga luwes saja dalam membuat komentar ataupun kritikan terhadap pihak tertentu.

Di kedai kopi juga, hal yang sama dibicarakan. Isu pilpres pokoknya. Kita yang misalnya tidak pro atau kontra terhadap salah satu paslon, jadi agak riweuh. Kok orang dimana-mana pada membicarakan politik.

Tidak ada yang salah sebetulnya dengan membicarakan politik. Adalah bagus ketika semua masyarakat melek politik. Namun, harus tetap pada porsi dan arah yang semestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun