Rasa dendam dan kesal ini disebabkan oleh adanya interaksi sosial yang tidak baik di antara mereka. Sehingga Abang mengasumsikan bahwa sebelum peristiwa penganiayaan, pelaku dan korban adalah orang yang sudah saling kenal. Dan mungkin saja adalah rekan dalam sebuah komunitas, teman bermain dan atapun ruang lingkup lain yang membuat mereka bisa saling berkomunikasi. Dan  mungkin saja mereka ini adalah teman baik sebelumnya. Â
Dari pengakuan pelaku bahwa korban suka menyindir-nyindir. Dan juga menyinggung perasaan salah satu pelaku terkait keluarganya.
Terlepas dari siapa yang memulai permasalahan di antara anak-anak di bawah umur ini. Â Bahwa akar permasalahan yang dapat ditengarai dari fakta-fakta yang terungkap adalah adanya interaksi yang kurang baik di antara gadis-gadis manis ini. Penggunaan bahasa-bahasa yang kurang tepat dalam bertegur-sapa dengan orang lain.
Sehingga berujung pada emosi. Dan melakukan tindakan fisik berupa penganiayaan sebagai upaya pelaku untuk menyelesaikan masalah "dendam dan rasa kesal" tersebut.
Tentu saja tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh para pelaku sudah diluar batas keberanian remaja pada umumnya. Â
Jika belum dikatakan sebagai psikopat, tapi mungkin saja sudah mengarah kesana. Melukai orang lain sampai masuk rumah sakit sebagai balasan komunikasi yang menyinggung perasaan. Poin ini menjadi sesuatu yang menarik perhatian. Â Jadi harus menjadi pelajaran bagi setiap orang untuk mencegahnya.
Walaupun disisi lain ini adalah gambaran tingkat kedewasaan mereka. Â Sebagaimana anak yang masih di bawah umur. Â Namun tetap saja tindakan yang melanggar hukum, kriminal dan di luar kewajaran.
Yang sebagaimana biasanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Â Namun pada kasus ini sudah diluar batas tersebut. Â Jalur hukum, menjadi alternatifnya. Dan oleh sebab itulah perlu urgensi solusi untuk kasus ini.
Lalu, solusinya
Tindakan kenakalan remaja sudah sering terjadi di berbagai sekolah ataupun lingkungan di luar sekolah. Oleh sebab itulah Bimbingan Konseling (BK) dihadirkan di sekolah. Dan tidak jarang daftar kasus terkait kenakalan tersebut mencapai puluhan hingga ratusan per-semesternya.
Bimbingan Konseling, salah satu tujuannya adalah untuk mencegah atau membatasi tingkat perbuatan siswa yang mengarah kepada tidak seharusnya. Seperti halnya tindakan penganiayaan yang dilakukan terhadap Audrey ini.