Mohon tunggu...
Wirol Haurissa
Wirol Haurissa Mohon Tunggu... -

Students of Theology Faculty

Selanjutnya

Tutup

Puisi

tertidur

15 Januari 2012   17:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:51 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

wirol haurissa
TERTIDUR

aku ingin bermimpi memeluk bulan
dan merasa seperti bayi baru lahir
di sebuah kota sunyi tanpa bisikan

aku ingin bermimpi menghitung pasir
tanpa melewatkan satu pun butiran
namun itu hanya abu yang menari-nari

kelilingi kekasih duduk sendiri
mengejar banyang sampai lelah
berharap gelap bukan ketakutan

bermimpi berdiri atas duri malam
dibungkus awan sebagai penjaga pagi
menunggu ombak meletus di tepi pantai

membuat aku turun berbaring
bersama daun-daun wangi
dan melihat nafas-nafas terbang

meniup ribuan doa dan mimpi-mimpi
agar jiwa jangan pergi sebelum matahari
membuat angin terdiam sambil menangis

Ambon, 8 Januari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun