Mohon tunggu...
Wira Pandawa
Wira Pandawa Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis mengungkap sisi lain mikrokosmos

Hobi itu pekerjaan yang dibayar Menulis Energi yang terpancar gratis dari alam sekitar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Kosong

28 Maret 2020   01:21 Diperbarui: 28 Maret 2020   01:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dag Dig Dug

Dag Dig Dug

Dag Dag Dag

Suara Apa?

Suara hati yang sedang mengundang tanya

Tanya atas Apa?

Atas sesuatu tidak bisa dijelaskan

jelas Bagaimana?

Absudr semua

Ini Harus segera di hentikan..

Sebab  kenapa?

Karena Banyak tahu Banyak Beban

Kadang kita harus menatap adil realitas

Harus kita kuat kuat kan mental

Supaya semua tidak lepas kendali

Walau kendali itu sebenarnya tidak ada

Si Botak menyampaikan kemarin,

"Hati hati ketika hari H Tiba,hantu hantu akan datang,dalam wujud berbagai macam,kau akan dilanda bimbang,dilanda resah ,belum lagi ada bara menyala yang kau simpan sudah beberapa tahun terakhir,bara yang kita semua tahu ,itu hanya akan membakar sekam yang ditumpuk disudut sudut desa "

"Sok tahu tua bangka keparat",imbuh ku

"Aku hanya ingin berputar putar sebentar,ber isra isra,tanpa harus berharap dapat titahNya,aku berkeliling keliling ,bagaimana Nyala ini tidak padam justru ia semacam tunjukkan tanda tanda dan jalan jalan memperkuat agar aku tetap bakar dan jgn biarkan api ini berhenti menyala:

"Itu setan,Iblis ,dia hadir menyesatkan ,menakut nakuti ,takut akan masa lalu yang semua kita tahu tidak akan tercapai,kau berikan juga sekam kering itu ,kau ditup tiupnya agar terbakar,Ah sudah lah ,Sudah ku ingatkan "

"Diam kau botak ,Siapa yang tahu  itu Setan atau Tuhan? Tahu apa dikau soal Rahasia Ilahi ataupun Teguran Iblis"

Dag dig dug  dag dig dug

Dag dig dug  dag dig dug

Akhirnya  percakapan berhenti

Delusi ,Ilusi berhenti di 1.15 wib

Kamar kosong yang ku sediakan

Untuk pertemuan dengan berbagai bentuk absurd

Bendungan Hulir 28/03/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun