Mohon tunggu...
Wira Pandawa
Wira Pandawa Mohon Tunggu... Menulis mengungkap sisi lain mikrokosmos

Hobi itu pekerjaan yang dibayar Menulis Energi yang terpancar gratis dari alam sekitar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Baret di Bentangan Karpet

9 Maret 2019   03:23 Diperbarui: 9 Maret 2019   03:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siap Grak!

Siap Grak!

Siap Grak!

Baret baret bersusun Rapi

Oh Gagah sekali

Barisan barisannya adalah Nafas Sang Ibu

Derap Langkahnya itu adalah seni bersatu

Cuma Dipagi Hari ia begitu bersemangat

Kadang Rumah dimana,Buah hati sudah seberapa besar nya pun ia lupa

Baret Baret begitu tulus,

Dijalanan,Dihutan hutan perbatasan

Dikerusuhan kerusuhan ,Diperang peprang peperangan

Bila Siang tlah tiba,deretan nilai ia punya dibalik logam lencana

Perintah ! Perintah!

Para Baret berjejer rapi

Mau protes ,Gak bisa

Mau kritis ,Jauh sekali

Ups,tapi jangan Salah

Bila Baret Baret sudah berebut Karpet

Bila Baret dijauhkan dari kepala Aslinya

Baret Baret Kerasukan

Atau bahkan dirasuki lalu beragam Cara

Bila Baret sudah didandani,dibedaki,digincui

Bila Baret sudah diluar kuasa kala berebut kuasa

Baret Baret terkerahkan

Untuk berebut Kursi

Untuk berebut bahagianya

Disambut Dalam bentangan Karpet

Oh Kasihannya

Oh menderitanya

Yng terlindung Jadi Terdakwa

Yang terjaga ,justru kehilangan nyawa

Baret Baret oh Baret

Hijau,Coklat jangan lah berebut Karpet merah

Salah salah Tanah akan disirami Darah

Dan penjajah,matanya siap siap menerkam dari segala Arah


Siap Grak!

Siap Grak!

Siap Grak!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun