Siap Grak!
Siap Grak!
Siap Grak!
Oh Gagah sekali
Barisan barisannya adalah Nafas Sang Ibu
Derap Langkahnya itu adalah seni bersatu
Cuma Dipagi Hari ia begitu bersemangat
Kadang Rumah dimana,Buah hati sudah seberapa besar nya pun ia lupa
Baret Baret begitu tulus,
Dijalanan,Dihutan hutan perbatasan
Dikerusuhan kerusuhan ,Diperang peprang peperangan
Bila Siang tlah tiba,deretan nilai ia punya dibalik logam lencana
Perintah ! Perintah!
Para Baret berjejer rapi
Mau protes ,Gak bisa
Mau kritis ,Jauh sekali
Ups,tapi jangan Salah
Bila Baret Baret sudah berebut Karpet
Bila Baret dijauhkan dari kepala Aslinya
Baret Baret Kerasukan
Atau bahkan dirasuki lalu beragam Cara
Bila Baret sudah didandani,dibedaki,digincui
Bila Baret sudah diluar kuasa kala berebut kuasa
Baret Baret terkerahkan
Untuk berebut Kursi
Untuk berebut bahagianya
Disambut Dalam bentangan Karpet
Oh Kasihannya
Oh menderitanya
Yng terlindung Jadi Terdakwa
Yang terjaga ,justru kehilangan nyawa
Baret Baret oh Baret
Hijau,Coklat jangan lah berebut Karpet merah
Salah salah Tanah akan disirami Darah
Dan penjajah,matanya siap siap menerkam dari segala Arah
Siap Grak!
Siap Grak!
Siap Grak!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI