Sarsa Chill & Creative Space: Bebaskan Imajinasimu di Sudut Ruang Tenang Jogja

Melukis Pot Tanah Liat Rp45.000,- terdiri dari pot tanah liat, cat dasar 1 warna, cat 12 warna, 2 kuas, piring palet, dan secangkir teh

Melukis Pot Tanah Liat Rp50.000,- terdiri dari pot tanah liat, cat dasar 1 warna, cat 12 warna, 2 kuas, piring palet, secangkir teh, tanah media tanam, dan biji tumbuhan

Sewa Tripod Rp5.000,-

Sewa Apron/Celemek Rp5.000,-

Paper Bag Rp2.000,-

Cairan Varnish Rp5.000,- untuk melapisi hasil clay atau pot agar lebih mengkilap

(Mustika, 2023)

Keseruan melukis di sore hari, di tempat yang estetik, ditambah dengan harum dan manisnya secangkir teh hangat dan angin yang sepoi-sepoi menambah kenyamanan. Imersi yang tercipta dari harmoni berbagai aspek yang ditawarkan oleh Sarsa membawa setiap jiwa untuk ingin rasanya berlama-lama menikmatinya. Pengunjung diajak hidup secara slow living dengan melukis ditemani suasana tentram tanpa gangguan. Sarsa sungguh mengangkat konsep wisata hiburan yang membawa jiwa ke titik terdamai. Nilai estetika yang ditawarkan pun diimbangi dari sisi interior bangunannya yang mengusung gaya Joglo. 

Penggunaan furnitur kayu dan aksesoris klasik, dilengkapi panorama persawahan dan Merapi, semakin memperkuat nuansa tempo dulu.  Selain teh, aku juga menemukan jajanan jadul, seperti coklat kacamata, roti Padimas, cup Yosan choyo, dll. dengan tarif mulai dari Rp1.000,-, kudapan serba Rp2.000, hingga mi cup. Teh yang ditawarkan pun memiliki belasan varian, baik dari rasa maupun merek, dengan 2 pilihan jenis gula, yakni gula batu dan gula pasir. Area yang cukup luas juga membuat para pengunjung dapat lebih leluasa dan lega dalam bersantai.

(Shafirah, 2023)

Penjelajahan hidden gem destinasi wisata di Yogyakarta akan selalu terasa mengasyikkan. Berkunjung ke Sarsa, disambut dengan keramahan pegawai di sana menjadi pengalaman mengesankan. Bahkan, saat itu, kami menjadi pengunjung yang terakhir pulang sebab masih terbawa suasana untuk bercengkrama dengan mereka. Ketika itu, saat kami masih sibuk dengan lukisan masing-masing, salah seorang pegawai mendatangi kami dan berkata, "permisi, Kak, boleh saya foto sebentar untuk dokumentasi?".