Mohon tunggu...
Wirdani
Wirdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Allahumma ini as alukal jannah wa a'udzubika minannar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lika-Liku Perjalanan Hidupku

28 Mei 2024   16:24 Diperbarui: 28 Mei 2024   16:31 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BISMILLAH 

LIKA LIKU PERJALANAN HIDUPKU

Disuatu desa tepatnya di desa sarah nyala kabupaten Aceh timur tinggallah sebuah keluargaku didalamnya terdiri dari ayah,ibu,dua abangku dan dan satu kakakku,mereka hidup disana dengan penuh kebersamaan.

Pada suatu hari ada sebuah peristiwa yang tidak bisa kuceritakan,ayahku dan ibuku

Pisah rumah..ayahku bersama kakakku dan dua abangku tinggal di sarah nyala Aceh Timur,mereka tinggal disana tanpa sentuhan tangan seorang ibu yang telah mengandung dan merawat mereka dari kecil sampai sudah dewasa,mulai saat itu kakak perempuanku lah yang menggantikan tugas sosok seorang ibu dirumah,baik itu masak,nyuci,ngepel,dll,semua dikerjakan sendiri,sungguh ia adalah seorang kakak yang mandiri  dan dewasa.

Disisi lain ibu tinggal di peusangan kabupaten bireun bersamaku,kami tinggal bersama nenek dari ibuku dipeusangan,kakek ku telah tiada.

Keseharian ibuku dan nenekku adalah menanam kacang hijau untuk menyambung hidup kami,selang beberapa  lama ayah pisah rumah dengan ibu,Terdengar ditelingaku bahwa ibu sedang mengandung adikku yang paling kecil..sampailah sembilan bulan umur kandungan ibuku lahirlah adikku kedunia ini, berjenis kelamin laki-laki,hari berganti hari,bulan berganti bulan,akhirnya aku berumur tujuh tahun waktunya aku masuk ke sekolah dasar.

Keesokan hari nya tibalah saatnya aku diantar oleh ibuku tercinta kesekolah dasar peusangan, sambil berjalan dengan bergandengan tangan,ibuku memegang jari kecilku agar aku tidak terjatuh,sedangkan adikku tinggal bersama nenek dirumah,

Disuatu malam ibuku mengatakan "tidurlah nak besok kamu sholat subuh lalu sekolah",akhirnya aku beranjak tidur,kami semua tidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya ketika fajar menyongsong,nenek ku membangunkan ibuku berkali-kali tapi tidak bangun juga,lalu dirasakan denyut nadi nya, rupanya ibuku telah tiada,nenek terjatuh sambil membangunkanku "Nak,Nak bangun hari sudah pagi,"perlahan nenek mengatakan kepadaku "Nak ibumu sudah kembali kepada Allah untuk selama-lamanya"akhirnya suara tangisan pun pecah tak henti-hentinya sampai ibuku di kebumikan aku masih menangis tersedu-sedu.

Hari berganti hari bulan berganti bulan,Pada suatu hari aku bermain bola bersama adik kecilku yang baru bisa merangkak,tiba-tiba

Berhentilah sebuah mobil didepan rumah nenekku,selang beberapa waktu aku mendengar perkataan mereka bahwa aku diminta oleh mereka untuk menjadi anak angkatnya.

Dengan berat hati karena meninggalkan adikku tercinta yang masih kecil, aku pun beranjak mandi,mematuhi himbauan nenekku,tak lama akupun ikut orang tua angkat ku,yang masih ada hubungan Saudara Denganku.

Akhirnya sampailah disebuah desa yang bernama desa Tanjung neraca disanalah aku disekolahkan oleh orang tua angkat yaitu mimi dan paknek,tepatnya disekolah SD Negeri Raja tuha.

Disisi lain aku teringat dengan ayah,abang,dan kakakku sudah tak ada kabar tentang mereka,sedang beberapa hari datanglah seseorang kerumah paknek,mereka mengatakan bahwa ayahku telah meninggal dunia,tangisanku pun pecah kembali,tak lama akupun pergi bersama paknek dan mimi kepemakaman ayahku bertempat di alue ie putih.

Tak lama selang waktu aku mendengar kabar bahwa kakakku diasuh oleh Saudara juga dan kakakku pun disekolahkan sampai ia berhasil sekarang menjadi seorang PNS.

Adikku diasuh oleh orang yang baik hati,yang sangat memberikan kasih sayang untuknya,disekolahkan jurusan farmasi yang biayanya tentu sangat mahal..tapi beliau sungguh rela berkorban walaupun tak ada ikatan Saudara sedikitpun,Bahkan bunda angkat adikku memberikan apotek untuknya sebagai ladang usaha dan menikahkannya.

Disisi lain abang pertamaku mencari ilmu sendiri dengan bantuan ilahi rabbi sampai ia hafal 30 juz Alqur'an .

Abang kedua ku yang sangat lelah menjalani hidup,dia menguras keringat sendiri tak ada yang membiayai pendidikannya,semua dari Hasil keringat nya sendiri,sampai ia wisuda jurusan ekonomi. 

Disisi lain aku setelah tamat sekolah dasar dimasukkan pesantren oleh mimi dan paknekku,subhanallah,sungguh luar bisa rencana Allah,karena masuk pesantren 

lah aku lebih tau ilmu tentang iman dan islam dan menjadi hafidzah Alqur'an walaupun belum seberapa banyaknya.

Tamat pesantren aku dikuliahkan oleh mereka di cotkala langsa jurusan bahasa arab yang pada akhirnya aku wisuda dengan predikat cumlaude,semua itu juga didukung oleh anak-anak mimi dan paknek.

Ya Allah..Ya rabbi syukurku untukmu atas segala takdir yang engkau berikan kepada kami sekeluarga,sungguh segala rencanamu sangat indah dan luar biasa..tempatkan disyurga untuk orang-orang yang telah engkau beri amanah membimbing dan menjadikan kami manusia yang berguna.

Semoga yang kami kerjakan setelah nya menjadi amal jariyah buat mereka.

Aceh tamiang,28 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun