Mohon tunggu...
Wirdani
Wirdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Allahumma ini as alukal jannah wa a'udzubika minannar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Itu Doa

26 Mei 2024   08:59 Diperbarui: 26 Mei 2024   09:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BISMILLAH

**Itu Doa**

Itu doa di pagi yang sepi,  

Tatkala dhuha datang menyapa,  

Mengusir kabut dari mimpi,  

Mengalirkan harapan yang tak sempit.

Itu doa di antara bisikan angin,  

Menggoyangkan dedaunan yang merindu,  

Menyapa langit dengan iman yang tebal,  

Mengangkat tangan dalam syukur yang tiada malu.

Itu doa di tengah malam pekat,  

Saat bintang-bintang berkedip malu,  

Mengalun perlahan dalam hening,  

Meminta rahmat dari Yang Maha Tahu.

Itu doa di setiap langkah kecil,  

Dalam perjuangan dan juga ragu,  

Menjadi pelita di kegelapan,  

Menjadi perisai dari hati yang beku.

Itu doa yang tak pernah usai,  

Mengalir deras dari lubuk hati,  

Menggugah jiwa dalam kasih ilahi,  

Menjadi kekuatan, menjadi arti.

Itu doa yang tak pernah pudar dan sirna

Yang memberi semangat dalam

Kehidupan nyata,

Memberi ketenangan dalam kehidupan maya.

Itu doa yang menghapus lelah,  

Menyatukan cinta dalam percaya,  

Menyulam harapan di setiap jeda,  

Menemani hidup dalam segala asa.

Aceh tamiang,26 Mei 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun