Mohon tunggu...
Wirdah A Wahed
Wirdah A Wahed Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Edukasi Pola Asuh Anak yang Baik, Kunci Penanganan Masalah Gizi Sensitif

7 Desember 2024   08:30 Diperbarui: 7 Desember 2024   08:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Edukasi Pola Asuh Anak yang Baik: Kunci Penanganan Masalah Gizi Sensitif

Masalah gizi pada anak, baik gizi buruk maupun obesitas, merupakan isu yang terus menjadi perhatian serius di Indonesia. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka prevalensi gizi buruk dan kurang pada balita masih signifikan, sementara obesitas pada anak juga menunjukkan tren meningkat. Salah satu akar permasalahan yang sering kali terabaikan adalah pola asuh yang kurang tepat. Oleh karena itu, edukasi pola asuh anak yang baik menjadi langkah strategis dalam menangani masalah gizi sensitif.

Mengapa Pola Asuh Penting dalam Masalah Gizi?

Pola asuh memiliki dampak besar terhadap kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan kesehatan mental anak. Orang tua dan pengasuh adalah figur utama yang menentukan kualitas asupan gizi anak melalui kebiasaan sehari-hari. Misalnya, kebiasaan memberikan camilan tinggi gula atau makanan cepat saji dapat berdampak pada risiko obesitas, sementara kurangnya perhatian pada kebutuhan gizi seimbang dapat menyebabkan stunting atau gizi buruk.

Masalah ini diperparah oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang. Banyak orang tua yang masih berpikir bahwa anak yang gemuk pasti sehat, atau sebaliknya, tidak memperhatikan kebutuhan gizi karena alasan ekonomi dan kurangnya edukasi.

Komponen Pola Asuh yang Mendukung Gizi Anak

Untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal, pola asuh yang baik melibatkan beberapa aspek:

  1. Pemberian Makanan Seimbang
    Orang tua perlu memahami pentingnya memberikan makanan dengan kandungan gizi seimbang sesuai usia anak. Karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral harus tersedia dalam menu harian.

  2. Pembiasaan Makan Bersama
    Kebiasaan makan bersama keluarga dapat menjadi momen untuk mengenalkan kebiasaan makan yang sehat. Anak cenderung meniru kebiasaan orang tua, sehingga penting bagi orang dewasa di rumah untuk menjadi panutan.

  3. Membatasi Konsumsi Makanan Tidak Sehat
    Membatasi konsumsi makanan instan, tinggi gula, dan lemak trans merupakan langkah penting. Hal ini perlu diimbangi dengan edukasi kepada anak tentang dampak buruk makanan tersebut.

  4. Dorongan untuk Aktivitas Fisik
    Gizi yang baik harus diimbangi dengan aktivitas fisik. Orang tua dapat mendukung anak untuk bermain di luar rumah, berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya untuk menjaga keseimbangan energi.

  5. Pendekatan Psikologis yang Positif
    Pola asuh yang mendukung kesehatan emosional anak juga berperan dalam masalah gizi. Anak yang merasa aman dan dicintai lebih mungkin mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan, tanpa tekanan atau pemaksaan.

Peran Edukasi dalam Pola Asuh Anak

Edukasi adalah kunci dalam mengubah pola pikir dan perilaku orang tua terkait pola asuh. Pemerintah dan lembaga terkait perlu menggalakkan program-program edukasi yang inklusif dan berbasis masyarakat. Berikut beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan:

  1. Pelatihan untuk Orang Tua
    Menyelenggarakan pelatihan tentang pola makan sehat, manajemen stres, dan cara memberikan contoh yang baik kepada anak.

  2. Pemanfaatan Teknologi
    Menyediakan aplikasi atau platform edukasi online yang mudah diakses untuk memberikan informasi gizi dan pola asuh berbasis ilmu pengetahuan.

  3. Kampanye di Media Massa
    Menggunakan media sosial, televisi, dan radio untuk menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pola asuh yang baik dalam mendukung kesehatan anak.

  4. Keterlibatan Tenaga Kesehatan
    Melibatkan bidan, dokter, dan ahli gizi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama di wilayah yang rawan gizi buruk.

Edukasi pola asuh anak yang baik bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan sektor swasta. Dengan memberikan pemahaman yang benar kepada orang tua, kita tidak hanya mengatasi masalah gizi sensitif, tetapi juga menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun