Mohon tunggu...
Wirda Amcher
Wirda Amcher Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah-Masalah Keluarga yang Terjadi di Masyarakat

11 April 2023   19:03 Diperbarui: 11 April 2023   19:06 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Ekonomi menjadi faktor besar untuk kelangsungan hidup berumah tangga. 

Permaalsahan ekonomi dapat menyebabkan ketidak harmonisan pasangan suami-istri. Berbagai masalah yang yang disebabkan karna faktor ekonomi misalnya, pengeluaran yang membengkak sehingga sering terjadinya percekcokan. 

Pasangan suami dan istri yang mengalami masalah tersebut dapat menekan pada pengeluaran lebih berhemat lagi, seperti membeli barang yang sedang dibutuhkan saja, sehingga tidak menyebabkan keborosan. Hal tersebut dapat dikomunikasikan lagi kepada pasangan lebih jujur dengan situasi keuangan,  membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan, menabung, dan jangan menyembunyikan pendapatan dan hutang kepada pasangan.

2. Menghadapi Mertua yang Ikut Campur dalam Urusan Rumah Tangga.

Pernikahan merupakan tanda bahwa antara pria dan wanita telah menjadi sebuah keluarga yang utuh dan mandiri. Sayangnya, banyak pasangan yang kurang beruntung dan masih dihantui sosok mertua ikut campur urusan rumah tangga. Ketidakcocokan antara menantu dengan mertua sering disebabkan oleh budaya yang berbeda. 

Hal ini juga biasa dikarenakan mertua belum rela membiarkan anaknya menjalani kehidupan pribadinya sebagai manusia dewasa yang mandiri bersama pasangan hidupnya. Akibatnya, si mertua senang sekali mencampuri urusan rumah tangga anak dan menantunya. Mulai dari urusan domestik, pendidikan anak, hingga finansial.

cara menghadapi mertua ikut campur agar tak memicu masalah berkepanjangan:

1. Jika mertua ikut campur sudah melewati batas, kita perlu membahasnya dengan pasangan dan menjelaskan pendapat dengan baik serta kepala dingin. Jangan terdengar menyalahkan mertua karena pasangan akan menjadi defensif. Utarakan saja bahwa maksud kita baik, yaitu agar kami berdua bisa semakin mandiri dalam mengambil keputusan sebagai sebuah keluarga yang independen dan tidak merepotkan pihak lain. Lagipula, ada beberapa hal yang hanya diketahui oleh pasangan, maka sudah sepantasnya segala urusan rumah tangga diselesaikan oleh berdua dengan pasangan saja tanpa campur tangan orang tuanya.

2. Untuk menghindari mertua yang sifatnya ingin tahu dan ingin ikut campur, hindarilah menceritakan masalah rumah tangga ke mana-mana. Jika masih bisa diselesaikan bersama, tuntaskan masalahnya berdua bersama pasangan. Namun, kalau memang butuh pendapat dari orang lain, berceritalah pada orang-orang kepercayaan saja dan jangan sampai mertua mendengarnya dari orang lain.

3. Kadang, tidak semua omongan dari mertua salah. Pasti ada juga yang masuk akal, lagipula mertua pasti juga menginginkan yang terbaik bagi pernikahan putranya.

Buang nasihat yang tidak perlu dan bersifat destruktif, sementara terapkan yang kira-kira berguna bagi keluarga kecil. Tetaplah percaya diri bahwa mampu mengambil keputusan bagi keluarga, tapi sesekali menuruti mertua bisa membawa berkah tak terduga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun