Mohon tunggu...
Wisesa Wirayuda
Wisesa Wirayuda Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis adalah Bernafas

Selanjutnya

Tutup

Sosok

5 Alasan Memilih Rahayu Saraswati di Pilkada Tangsel 2020

4 November 2020   16:19 Diperbarui: 4 November 2020   16:24 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahayu Saraswati menyusuri sungai Cisadane dan menemukan pabrik tisu yang membuang limbah berbahaya ke sungai, Tangerang Selatan. 

Bagi kita kaum Millennial dan Gen-Z, memilih pemimpin yang berkualitas dan mengerti persoalan anak muda itu sangat sulit. Banyak sekali rintangan yang perlu dilewati seperti generasi tua yang tidak paham akan persoalan anak muda hingga kebijakan-kebijakan boomers yang tidak berpihak pada generasi muda. Hal-hal yang menggelisahkan dan malah membuat banyak generasi muda menjadi apatis.

Seperti misalnya isu korupsi yang tentunya menjadi musuh besar generasi muda saat ini. Banyaknya praktik korupsi ini seolah-olah mengabaikan suara anak muda begitu saja. Selain itu, generasi muda kita juga kini lebih melek terhadap isu lingkungan dan juga isu sosial lainnya. Sudah menjadi tugas generasi muda saat ini untuk memilih pemimpin yang berkemampuan dan mengerti isu-isu penting bagi kehidupan anak muda.

Melalui pilkada 2020 kali ini, kita generasi muda tentu bisa memperjuangkan hak-hak dasar kita dengan cara memilih pemimpin yang memiliki visi misi dan juga melibatkan generasi muda dalam kampanye mereka. Pada pilakada 2020 kali ini, ada satu politisi yang menjadi sorotan seperti Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang mencalonkan diri menjadi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.

Anti Pelecehan dan Kekerasan Seksual

Rahayu Saraswati dikenal sebagai aktifis anti perdagangan manusia, selain itu Saras juga pernah berada di Komisi VIII DPR RI yang menjadikan dirinya lebih fokus dalam persoalan perempuan. Komisi VIII menjadi ajang keseriusan bagi Saras mengangkat harkat dan martabat perempuan.

Dalam masa kampanye menjadi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Saraswati pun mengalami pelecehan seksual dari lawan politiknya sebanyak dua kali. Namun hal tersebut membuatnya terus maju dan pantang menyerah melawan pelecehan dan kekerasan seksual. Sebelumnya selama di legislatif, ia ikut aktif memperjuangkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Selama di DPR Komisi VIII Rahayu Saraswati salah seorang yang memperjuangkan UU Penyandang Disabilitas. Bahkan Rahayu Saraswati juga sempat mengkritik Pemerintah atas lambannya mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) terhadap UU Penyandang Disabilitas.

Anti Korupsi dan Money Politic

Pada sebuah wawancara dengan Femina, Saraswati mengatakan bahwa dirinya sangat anti terhadap money politic karena menurutnya hal tersebut adalah sebuah pembodohan.

"Saya lebih baik kalah daripada menang karena bagi-bagi amplop. Menggadaikan suara dengan amplop berarti membodohi rakyat dan mengkhianati masa depan bangsa. Karena itu, satu-satunya strategi saya adalah pendidikan politik," ungkap Saras.

Saraswati juga bertekad tidak akan menggunakan cara-cara money politic, sehingga awalnya diperkirakan tidak akan lolos sebagai anggota legislatif. Namun akhirnya terbukti ia berhasil meraih 47.542 suara dan melangkah ke Senayan. Hal ini tentunya sejalan dengan nilai kita generasi muda yang ingin praktik korupsi dan money politic segera lenyap dari Indonesia.

Aktivis Peduli Lingkungan

Salah satu isu penting bagi generasi muda adalah isu lingkungan. Lingkungan yang sehat dan sustainable adalah impian semua generasi muda, maka dari itu calon pemimpin yang memiliki rencana penanggulangan sampah juga tata kelola kota yang baik menjadi syarat penting.

Saraswati melalui program kampanyenya banyak menyinggung persoalan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang dan akan menjadikannya ruang terbuka hijau. Saras juga miliki program yang menurutnya sangat relevan dan sesuai dengan program Pemerintah Pusat untuk menggantikan fungsi dari TPA yang berada di bibir sungai tersebut.

"Bukan hanya program pusat yaitu pembangkit listrik tenaga sampah (Pltsa). Tapi juga menghadirkan pabrik pengolahan limbah untuk dijadikan Recycled Materials," ucap Saras.

Saras juga menjelaskan bahwa melalui program tersebut sampah-sampah yang berasal dari Kota Tangsel tidak dibiarkan menupuk selayaknya gunung melainkan segera diolah, dia menjamin melalui dua sistem pengolahan sampah seperti itu dapat menangani sampah bahkan dari luar Tangsel.

"Semua akan bisa ditampung di dua pabrik ini. Yang satu kan pembangkit listrik dari pusat. Satu lagi yang akan kita hadirkan, yaitu yang bisa menampung bahkan mungkin bisa menampung sampah-sampah dari luar juga. Karena itu akan diolah menjadi bahan bangunan ataupun yang lainnya," jelas Saras.

Baru-baru ini, Rahayu Saraswati menemukan sebuah pabrik tisu di Tangsel yang membuang limbah mereka ke sungai Cisadane. Padahal jelas-jelas hal tersebut dilarang. Hal ini seharusnya menjadi perhatian semua warga Tangsel khususnya anak muda untuk bergerak.

Berpengalaman di Usia Muda

Rahayu Saraswati mulai terjun ke dunia politik atas dorongan sepupu dan kakaknya yang mengetahui keseriusannya dalam memerangi perdagangan orang. Ia memulainya dengan memasuki bursa pencalegan Partai Gerindra pada tahun 2013. Kemudian Saraswati ditugaskan di Dapil Jawa Tengah IV: Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

Saraswati kemudian memilih fokus memperjuangkan nasib perempuan dan anak serta melawan perdagangan orang. Untuk tujuan itu, ia memilih ditempatkan di Komisi VIII yang langsung bermitra dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Hingga akhirnya pada tanggal 18 Agustus 2020, tujuh partai politik di Tangerang Selatan memutuskan deklarasi mengusung pasangan Muhamad dan Rahayu Saraswati di Serpong, Kota Tangsel.

Sosok Milenial yang Berpengaruh

Pada umurnya yang masih terbilang muda, Rahayu Saraswati sudah beberapa kali diundang pada sebuah forum baik tingkat nasional maupun internasional. Terbaru, ia diundang menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Youth 20 pada tanggal 15-18 Oktober lalu di Riyadh Arab Saudi.

Selain Rahayu Saraswati sejumlah tokoh internasional seperti Sekjen PBB Antonio Guterres, peraih Nobel Ekonomi 2010 Prof. Christopher Pissarides, hingga pemegang rekor dunia lari Usain Bolt juga menjadi pembicara di forum tersebut. Dalam informasi resmi KTT Youth 20, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo disebut sebagai Ketua Delegasi Indonesia

Selain itu, Rahayu Saraswati juga berhasil menjadi peserta terbaik kedua dari total 212 orang di Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) PDIP gelombang III.

"Yang terbaik kembali didominasi oleh perempuan. Salah satunya adalah keponakan Prabowo, yang juga Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo," ujar Komarudin dalam siaran pers.

Memilih pemimpin yang juga memperjuangkan kepentingan generasi muda memanglah sangat sulit karena sedikitnya calon-calon pemimpin di Indonesia yang memiliki persepktif demikian. Maka dari itu kita sebagai generasi muda haruslah membuka mata dan wawasan terhadap politik khususnya politik dalam negeri karena jika kita tidak peduli pada nasib kita sendiri, maka jangan harap akan adanya perubahan yang berarti.

Sudah saatnya generasi muda memutuskan akan dibawa kemana nasib kita sendiri. Pilihlah calon pemimpin yang berkompeten, terlepas dari apapun Suku, Agama, dan Rasnya karena perubahan ada di tangan pemuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun