Mohon tunggu...
Wira Yaqin Pelas
Wira Yaqin Pelas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala

Alumni Pendidikan Geografi Universitas Syiah Kuala, Aceh. Alumni Sekolah Lingkungan Aceh WALHI Aceh. Jurnalis Online

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

8 Menit

4 November 2022   02:44 Diperbarui: 4 November 2022   02:59 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pribadi penulis bersama rekannya yang cukup mendorong penulis untuk tetap semangat.

Togar merupakan seorang mahasiswa Kedokteran ilmu Psikologi, Togar merupakan mahasiswa yang kritis, cakap dan terampil dalam berbagai bidang hal.

Nona merupakan mahasiswi di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, dia merupakan mahasiswi yang cerdas, terampil dan pandai  membaca situasi.

Al-kisah pada suatu Hari di Gedung Ruang Kuliah Umum (RKU) tepat waktu menunjukkan pukul 9.40 WIB, mahasiswa dan mahasiswi asik melaksanakan kegiatan perkuliahan.

Ruang RKU 14.02.03 Mata Kuliah (MK) Pendidikan Kebencanaan dan Lingkungan Hidup ( PKLH) Tengah asik menikmati pelajaran yang disampaikan oleh bapak dosen yang bernama Daska Aziz. Materi yang disampaikan adalah mengenai bagaimana kita insan (manusia,) menempatkan diri sebagai individu dan masyarakat pada saat terjadi sebuah bencana, sedangkan dalam kondisi kekurangan juga pungkasnya.

Togar sebagai mahasiswa psikologi sangat percaya diri dan mengangkat tangan dan berkata, disaat kondisi kita dalam bencana kita ngapain harus memikirkan orang terlebih dahulu padahal kondisi kita sedang kekurangan, pak daska tersenyum kecil mendengar jawaban tersebut.

Iya kamu sedikit benar kata pak daska lanjut menjelaskan, dalam kondisi yang sangat genting sekalipun kita harus memperhatikan aspek-aspek kecil sekalipun contoh sederhana, jika terjadi gempa kita tak perlu terlalu tergesa-gesa akan tetapi coba tuntun diri anda ketempat yang aman untuk sementara dan jika anda mampu menuntun orang disekitar maka tuntunlah ketempat yang bisa membuat semuanya aman dan tentram.

Allah hu Akbar

Allah hu Akbar

Suara azan berkumandang tak terasa telah menghabiskan waktu 3 jam lamanya diruang kelas dan akhirnya berakhir waktu MK PKLH , Togar dan teman teman beranjak dari kelas dan pergi melaksanakan ibadah sholat zhuhur, setelah zuhur Togar dan kawan kawan MK PKLH berkumpul untuk sekedar diskusi sambil makan siang di kantin KASADAR samping perpustakaan.

Diskusi yang singkat tersebut menghasilkan sebuah gagasan untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial, akibat dorongan dari MK PKLH untuk menempatkan Individu dan Masyarakat. Sebuah konsep sederhana tersebut terbentuklah sebuah rencana untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial yang akan direncanakan di pulau BREH Aceh Besar dan akan direncanakan survey tempat terlebih dahulu yang kebetulan yang bersedia adalah nona dan Togar dan dua orang kawan lainnya.

Sabtu 5 November 2022 Togar, nona dan dua mahasiswa lainnya berangkat dengan menggunakan mobil menuju pelabuhan yang berjarak dua jam lamanya, di dalam perjalanan mereka tanpak kelelahan sepertinya begadang, gelisah memikirkan hari esok. Setelah satu jam perjalanan tampak supir sudah mulai oleng dan hilang fokus karena kantuk berlebih.

Tiiiiiiiiiiiiiiiit suara klekson mobil berbunyi tiba-tiba, hampir kita nyunsep nabrak orang berkendara pungkas si togar, yuk kita istirahat sejenak menikmati kopi untuk mengurangi kantuk yang dirasa. Waktu menunjukkan jam 09.00 WIB terjadilah guncangan gempa yang sangat dahsyat.

Ternyata guncangan tersebut terjadi akibat detak jantung togar yang berdebar sangat kencang mengalahkan segalanya. Tepat kapan menit pas togar berbicara dengan nona seakan nona pasien konselor nya, togar bertanya, jika kamu di beri dua wadah yang ditutup dengan rapat, mana yang kamu pilih wadah 1. berat dan 1. Ringan.

Berat pungkas nona, Waw kamu memang habat kata togar sambil kembali bertanya, jika setelah kamu tau ternyata isi yang berat emas batangan dan yang ringan satu butir berlian yang sangat bernilai. Kemudian nona menjawab, ya kalau saya tau ya saya pilih wadah yang berisi berlian. Alasannya, gampangnya seperti ini kata Nona, siapa yang tidak tergiur dengan nilai yang lebih dari suatu benda.

cukup kata togar, saya sudah tau kelanjutannya, sebenarnya saya ingin bertanya apakah kriteria pasanganmu dapat berubah pada suatu saat jika engkau telah mengetahui isinya. Ya memang Semua kehidupan kita tak jauh dari resiko-resiko yang bisa membuat kita kejurang, namun setelah kita mengetahui resiko jatuh kejurang adalah kehilangan nyawa, maka kita tak akan bermain main dengan jurang. 

dalam waktu 8 menit togar dan nona berbincang sangat serius sehingga ceritapun Bersambung. Nantikan cerita selanjutnya tetap di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun