Mohon tunggu...
Edbert Wiratama
Edbert Wiratama Mohon Tunggu... Konsultan - CEO

Seorang Enterpreneur sejati yang merintis bisnis sedari awal dan menikmati segala proses dengan ketekunan dan kesabaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Bayar Mahal, SPG Event Profesional Bukanlah Wanita Sembarangan

24 Januari 2018   10:11 Diperbarui: 30 Januari 2018   16:28 3427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
spg event profesional - source - modelspg.com

Kecuali produk elektronik atau mesin. Kedua jenis produk tersebut memang tidak mengedepankan wajah yang cantik atau tampan. Namun, dengan bekal penampilan yang rapih dan dapat menguasai spesifikasi produk akan menambah nilai bagi pelanggan.

Selain penampilan ada berbagai hal yang harus dipegang teguh oleh SPG. Larangan-larangan berikut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Namun, juga menjadi tata cara SPG dalam menjalani tugas kerjanya. Berikut berbagai larangan untuk Sales Promotion Girl:

  1. Menilai dan menghakimi pelanggan
  2. Melakukan debat dengan pelanggan
  3. Membentu grup dan mengobrol dengan SPG lainnya di area kerja
  4. Membuat pelanggan menunggu terlalu lama
  5. Meletakkan tangan di saku atau di belakang punggung saat melayani
  6. Memberikan iming-iming kepada pelanggan yang tidak sesuai dengan fakta
  7. Meninggalkan tempat kerja tanpa izin
  8. Mengonsumsi makanan dan menerima telepon di tempat kerja
  9. Melakukan transaksi di luar tempat kerja
  10. Melakukan sandar, jongkok, bertopang dagu, dan menguap di area penjualan

Menjadi seorang pelanggan ibarat murid yang sedang diberikan pembekalan ilmu oleh gurunya, yaitu SPG. Jadi, saat pelanggan membutuhkan informasi lebih tentu Anda sebagai SPG Event harus melayaninya dengan sabar. Jika pelanggan masih belum memahami, jelaskan dengan cara lain secara perlahan. Jangan langsung menilai dan menghakimi pelanggan atas ketidakpahaman informasi yang didapatkan.

Terkadang pelanggan juga memiliki sifat yang mendominasi. Padahal, belum tentu pelanggan yang lebih mengetahui informasi produk tersebut. Pelanggan yang memiliki sifat tersebut memang perlu dihadapi dengan kesabaran. Meskipun terkadang membuat Anda geram dan naik darah, cara merendahkan suara saat menjelaskan produk akan sangat dihargai pelanggan.

Saat menjelaskan produk sikap Anda akan diperhatikan oleh pelanggan. Hindarilah meletakkan tangan di saku atau di belakang punggung saat berbicara dengan pelanggan. Hal tersebut akan membuat Anda dinilai kurang percaya diri untuk menjelaskan spesifikasi produk.

Menjanjikan sesuatu dengan iming-iming juga sangat berbahaya. Jika pelanggan Anda cerdas, mereka Anda mengadukan pelayanan Anda yang tidak jujur. Namun, jika pelanggan Anda mudah percaya, mereka dengan mudahnya terjebak dalam rencana Anda. Ada baiknya hal tersebut harus dihindari karena sama saja mempermainkan kepercayaan pelanggan.

Hal-hal tersebut semoga dapat menjadi pertimbangan Anda dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan. Istilah pelanggan adalah raja memang sangat dibutuhkan untuk memotivasi diri. Oleh karena itu, berikanlah pelayanan yang dapat memuaskan hati para pelanggan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun