Deflasi di Indonesia Selama Mei-Agustus 2024: meresahkan?!
Pada periode Mei hingga Agustus 2024, Indonesia mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut. Data resmi menunjukkan bahwa pada bulan Mei deflasi sebesar 0,03%, di bulan Juni mencapai 0,08%, di bulan Juli meningkat menjadi 0,18%, dan pada Agustus kembali ke 0,03%. Meskipun istilah deflasi jarang dibicarakan secara luas di kalangan masyarakat umum, fenomena ini memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian negara dan kehidupan sehari-hari.
Artikel ini, saya ingin mengulas apa itu deflasi, bagaimana tanda-tandanya terlihat dalam kehidupan sehari-hari, dampaknya bagi masyarakat, serta bagaimana teori Spiral Keheningan dapat membantu kita memahami respons publik terhadap fenomena ini.
Tak hanya itu, artikel ini juga akan membahas peran penting ahli komunikasi dan media dalam menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang isu-isu ekonomi yang sering terabaikan.
Apa Itu Deflasi?
Deflasi adalah penurunan umum dalam harga barang dan jasa dalam suatu ekonomi. Ini merupakan kebalikan dari inflasi, di mana harga cenderung meningkat. Deflasi terjadi ketika tingkat inflasi jatuh di bawah nol, yang menunjukkan bahwa harga barang dan jasa secara keseluruhan menurun.
Dalam jangka pendek, penurunan harga mungkin terlihat menguntungkan bagi konsumen, tetapi jika dibiarkan berlarut-larut, deflasi dapat menyebabkan masalah serius bagi perekonomian.
Tanda-tanda Deflasi yang Bisa Dilihat oleh Masyarakat Umum
Tanda deflasi paling mudah terlihat adalah turunnya harga barang dan jasa. Konsumen mungkin memperhatikan penurunan harga pada komoditas sehari-hari, seperti bahan makanan, bahan bakar, atau barang elektronik. Misalnya, jika harga beras atau minyak goreng menurun di pasar, itu bisa menjadi indikasi deflasi.
Di sisi lain, banyak diskon atau promosi yang ditawarkan oleh produsen dan pedagang ritel juga bisa menjadi tanda bahwa mereka berusaha untuk menjual stok yang tidak terjual karena permintaan yang menurun.
Mengapa Masyarakat Kadang Tidak Merasakan Tanda Deflasi?
Meski secara statistik deflasi tercatat, masyarakat tidak selalu merasakannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: