Aku pernah berharap dapat membingkai senyum bersamamu dalam lukisan waktu, namun takdir berkata lain. Meski begitu, aku tetap bersyukur pernah mencintaimu dalam keutuhanku. Ego yang terluka perlahan sembuh, terobati oleh keyakinan bahwa diriku akan baik-baik saja.
Melihatmu berbahagia adalah cara lain untuk mendefinisikan cintaku yang tulus. Dalam dadaku yang sesak ini, ada ruang lega yang kuciptakan untuk menerima kenyataan. Karena mencintaimu tidak berarti menggenggammu erat, tetapi memberi kebebasan yang indah.
Aku mungkin tersesat dalam haru biru rasa yang menyesakkan dada, namun lewat luka, aku belajar menerima. Sakit yang kurasakan adalah pembelajaran, bahwa kebahagiaanmu melebihi kepentingan egoku. Dan meski itu berarti melapaskan, aku tetap cinta !!?
Di setiap pagi yang kutemui tanpamu, kubangun kekuatan yang baru. Meski tanpa kehadiranmu di sisiku, aku akan terus berjalan. Kehilanganmu adalah bagian dari proses menemukan kembali diriku. Sebesar apapun luka ini merenggut, cinta ini memulihkanku.
Suatu saat mungkin kita akan bertemu di persimpangan waktu, sepasang mata yang dulu kita tatap penuh rasa, kini mungkin berubah menjadi mata yang saling mendoakan. Tak ada benci, hanya ketulusan membingkai kepergian ini.
Ada cita yang tetap kusimpan, meski tak lagi bersanding denganmu. Itu adalah harapan bahwa kebahagiaan akan selalu menyertaimu, di manapun kau berada, dengan siapapun kau berbagi kisah dan tawa. Izinkan aku mencintaimu dalam keabadian harapan.
Setiap hari adalah perjuangan baru untuk melangkah tanpa bayangmu yang biasanya menggenggam janjiku. Tapi aku tahu, diriku akan baik-baik saja. Cinta yang pernah kuhadirkan kembali memberiku kekuatan untuk bangkit dan menyulam mimpi baru.
Akhirnya, tinggal satu harapan yang tersisa dalam perjalanan cinta ini. Seperti doa yang tak pernah lelah terucap, asal kau tahu, seumur hidupku aku tetap cinta !!?. Meski tanpa air mata dan maafmu, meski ini adalah jalanmu yang berbeda, melangkahlah. Biarkan aku dengan kenangan, seakan itu adalah candu cinta yang abadi ?!
Di sudut malam, Kota Bekasi, 24 Oktober 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H