Oleh. Wira D. Purwalodra
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita mencari kenyamanan. Kita berusaha menciptakan suasana yang nyaman di rumah, di kantor, di tempat sekolah, di tempat kuliah, mencari makanan yang enak yang membuat kita merasa puas di lidah, serta mencari berbagai kegiatan yang menenangkan menenangkan pikiran dan mendamaikan jiwa. Tetapi, adakah hakekat sebenarnya dari kenyamanan? Bagaimana kita seharusnya memahami kenyamanan dalam konteks kontradiksi?
Sebagai manusia, kita cenderung mendambakan kenyamanan. Di dunia yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, kenyamanan memberikan suatu bentuk kestabilan yang kita butuhkan. Dalam kenyamanan, kita merasa aman dan tenang. Kita merasa bebas dari tekanan dan kecemasan yang mungkin kita hadapi di luar zona kenyamanan kita. Namun, paradoksnya adalah bahwa terlalu banyak kenyamanan juga dapat menjadi penghambat untuk pertumbuhan dan perkembangan kita ?!
Untuk bisa berkembang dan mencapai potensi kita, maka kita harus keluar dari zona kenyamanan kita. Ketika kita terus berada dalam keadaan yang nyaman, kita cenderung berhenti belajar dan tidak akan mencoba hal-hal baru. Kita terkurung dalam rutinitas dan kebiasaan yang membuat kita tetap stagnan. Itulah sebabnya, kontradiksi antara kenyamanan dan pertumbuhan merupakan suatu hal yang penting untuk dipahami dan dihadapi ?!
Memahami kontradiksi berarti kita harus bisa mengambil risiko dan keluar dari zona kenyamanan kita. Kita harus mencoba hal-hal baru, menantang diri kita sendiri, dan menghadapi ketidakpastian. Kondisi ini akan membawa kita pada kesempatan-kesempatan baru dan pengalaman-pengalaman berharga dalam kehidupan. Ketika kita berani keluar dari zona kenyamanan kita, kita akan menemukan potensi yang selama ini tersembunyi dalam diri kita.
Namun, hal ini tidak berarti kita harus selalu hidup dalam ketidaknyamanan yang ekstrem. Dalam menjalani kehidupan, kita juga perlu menghargai momen-momen ketenangan dan ketenangan yang diberikan oleh kenyamanan. Namun, kita harus memahami bahwa untuk tumbuh dan berkembang, kita perlu menghadapi kontradiksi ini dengan bijak. Kita perlu menemukan keseimbangan antara kenyamanan dan ketidaknyamanan.
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk memahami dan menghadapi kontradiksi ini, antara lain:
Pertama, kita perlu mengidentifikasi area di kehidupan kita di mana kita cenderung berada dalam zona kenyamanan yang berlebihan. Apakah itu terkait pekerjaan, hubungan, atau kegiatan sehari-hari, kita perlu mengevaluasi apakah kita telah berada dalam keadaan yang terlalu nyaman dan tidak menantang diri sendiri.
Kedua, kita mencoba hal-hal baru yang di luar zona kenyamanan kita. Misalnya, jika kita merasa terlalu nyaman dengan rutinitas pekerjaan kita, mungkin kita bisa mencoba berpartisipasi dalam proyek baru yang menantang, atau mencari peluang kerja di luar bidang kita. Hal ini akan membantu kita untuk belajar hal-hal baru, memperluas jiwa dan pikiran kita, serta membantu kita untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu.
Ketiga, belajar menerima ketidakpastian dan tantangan yang mungkin kita hadapi ketika berada di luar zona kenyamanan kita. Ketidaknyamanan merupakan bagian alami dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kita. Saat kita melangkah keluar dari zona kenyamanan kita, kita mungkin akan menghadapi kegagalan, frustrasi, atau bahkan rasa takut. Namun, dengan menerima dan menghadapi ketidaknyamanan ini, kita dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan hidup.
Jadi, kenyamanan adalah penting dalam kehidupan kita. Kita butuh momen ketenangan dan ketenangan untuk menyegarkan diri kita. Namun, kita juga harus memahami bahwa terlalu banyak kenyamanan dapat menjadi penghalang pertumbuhan dan perkembangan kita. Untuk bisa tumbuh, kita harus keluar dari zona kenyamanan kita dan menghadapi ketidakpastian serta tantangan.
Ahlaq ManusiaÂ
Kehidupan manusia penuh dengan kontradiksi. Salah satu kontradiksi yang khas adalah hubungan antara ahlaq atau moralitas manusia, dengan rasa kenyamanan yang sering kita upayakan. Ahlaq mengacu pada etika dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku dan tindakan kita sebagai manusia. Di sisi lain, kenyamanan memiliki arti yang lebih personal, terkait dengan kepuasan dan kesenangan yang kita rasakan secara individu. Meskipun terdapat kontradiksi di antara kedua konsep ini, kita akan melihat bahwa sebenarnya hubungan antara ahlaq manusia dan kenyamanan bersifat saling melengkapi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi di mana kita harus memilih antara bertindak sesuai dengan ahlaq yang kita pegang atau memilih jalan yang lebih nyaman dan menguntungkan bagi kita secara pribadi. Salah satu contoh yang umum adalah dalam dunia kerja. Kadang-kadang, kita dihadapkan pada situasi di mana kita harus mempertimbangkan apakah bertindak dengan jujur dan beretika atau mengambil jalan pintas yang mungkin menguntungkan secara finansial, atau dalam hal kenyamanan pribadi, tetapi melanggar prinsip moral kita. Dalam hal ini, kontradiksi antara ahlaq dan kenyamanan adalah cukup jelas.
Namun, penting bagi kita untuk memahami bahwa kenyamanan yang didapatkan dari bertindak sesuai dengan ahlaq tidak boleh diabaikan. Ketika kita bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral kita, kita menciptakan kenyamanan jiwa dan pikiran, serta menghindari konsekuensi negatif yang dapat kita hadapi di kemudian hari. Meskipun mungkin kita harus melewati beberapa kesulitan atau bahkan mengorbankan kepuasan pribadi, keputusan untuk bertindak sesuai dengan ahlaq akan membawa kepuasan jangka panjang yang lebih besar.
Kenyamanan dalam konteks ahlaq juga terkait dengan kesadaran diri dan ketenangan batin. Ketika bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral kita, kita memiliki rasa damai dan kepuasan batin. Kita merasa bahwa apa yang kita lakukan adalah benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang kita yakini. Ini memberi kita perasaan kenyamanan dan kepuasan yang melebihi kepuasan materi atau kemudahan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, kenyamanan batin ini memberi kita kebahagiaan yang lebih abadi.
Kenyamanan dalam konteks ahlaq juga terkait dengan hubungan dan interaksi sosial yang baik. Ketika kita hidup dengan nilai-nilai moral yang kuat, kita menciptakan lingkungan yang nyaman bagi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Kita memelihara hubungan yang positif dan saling mendukung dengan orang lain. Dalam lingkungan yang penuh dengan saling pengertian dan kepercayaan, kita merasa aman dan nyaman. Ini menciptakan kehangatan dan kedamaian yang sulit ditemukan jika kita mengabaikan nilai-nilai moral kita demi kenyamanan pribadi.
Perlu kita sadari bahwa kontradiksi ini tidak selalu mudah untuk dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang, kita dihadapkan dengan kesulitan finansial atau tekanan eksternal yang membuat kita merasa tertekan dan cenderung mengorbankan akhlak kita. Dalam menghadapi kontradiksi antara ahlaq dan kenyamanan ini, penting bagi kita untuk memiliki keteguhan jiwa, yaitu kemampuan untuk bertahan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral kita bahkan dalam situasi yang sulit.
Untuk mengembangkan keteguhan jiwa, yang perlu kita lakukan adalah mengasah kepedulian dan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moral dalam kehidupan kita. Kita harus melatih diri untuk melakukan refleksi diri secara teratur dan mengkaji kembali nilai-nilai yang kita pegang. Dengan memperkuat pemahaman kita tentang ahlaq dan pentingnya dalam kehidupan kita, kita akan lebih mampu mengatasi kontradiksi dan meraih kenyamanan yang sejati.
Jadi pada akhirnya, ahlaq manusia dan kenyamanan seringkali terlihat saling bertentangan, tetapi sebenarnya keduanya saling melengkapi. Ketika kita bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral kita, maka kita menciptakan kenyamanan jiwa dan pikiran yang mendalam. Kenyamanan ini tidak hanya berasal dari kepuasan pribadi, melainkan dari perasaan damai dan harmoni yang menyebar ke dalam hubungan dan interaksi sosial kita. Penting bagi kita untuk memahami dan merangkul kontradiksi ini, sehingga kita dapat hidup dengan kebenaran dan kenyamanan yang sesungguhnya?! Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 01 Nopember 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H