Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (Second)
Wira D. Purwalodra (Second) Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pembelajar dan Pencari Kebenaran.

Banyak mimpi yang harus kujalani dengan perasaan syukur dan ikhlas. Mimpi-mimpi ini selalu bersemi dalam lubuk jiwa, dan menjadikan aku lebih hidup. Jika kelak aku terjaga dalam mimpi-mimpi ini, pertanda keberadaanku akan segera berakhir .... dariku Wira Dharmapanti Purwalodra, yang selalu menjaga agar mimpi-mimpi ini tetap indah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pencitraan Itu Presentasi Diri Kita pada Publik, Maka Jujurlah

23 September 2023   19:57 Diperbarui: 27 September 2023   10:54 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks kepentingan individual, pencitraan yang tidak jujur juga dapat menciptakan ketidakseimbangan antara penampilan dan substansi yang ditampilkan. Seseorang mungkin terlihat hebat, berprestasi, atau berpengaruh di permukaan, tetapi mungkin tidak memiliki kualitas, keterampilan, atau pengetahuan yang sebenarnya, yang dibutuhkan untuk mendukung citra tersebut. Ketika pencitraan lebih diutamakan daripada substansi, maka seseorang dapat kehilangan integritas dan kredibilitas. Keberhasilan singkat yang dibuat dengan pencitraan yang tidak jujur akan sulit dipertahankan dalam jangka panjang.

Kondisi masyarakat yang semakin terhubung dan transparan sekarang ini, seseorang tidak dapat lagi bersembunyi di balik citra yang tidak jujur. Informasi dapat dengan mudah ditemukan dan tersebar luas melalui media sosial dan internet. Kebenaran akan terungkap, dan pencitraan yang tidak jujur akan terbuka. Oleh karena itu, penting sekali untuk menciptakan citra diri yang jujur dan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini ?!

Upaya, untuk menghindari pencitraan yang tidak jujur, seorang perlu membangun citra diri yang didasarkan pada integritas, kejujuran, dan autentisitas. Seseorang harus berusaha menunjukkan kepribadian dan kualitas yang sesuai dengan nilai dirinya, tanpa perlu menyembunyikan kelemahan atau memaksakan citra yang tidak sesuai. Pencitraan yang jujur akan mencerminkan individu yang tetap setia pada dirinya sendiri, dalam berbagai situasi.

Jadi, pencitraan yang tidak jujur dapat menciptakan kehilangan kepercayaan dan ketidakautentikan dalam diri seseorang. Pencitraan yang tidak jujur juga dapat menciptakan tekanan dan kepalsuan dalam kehidupan seseorang sehari-hari. Selain itu, pencitraan yang tidak jujur juga dapat menciptakan ketidakseimbangan antara penampilan dan substansi. Oleh karena itu, hanya dengan pencitraan yang jujur, seseorang dapat memperoleh keberhasilan berkelanjutan dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.

Sumber Gambar : Dok. Pribadi 
Sumber Gambar : Dok. Pribadi 

Kepentingan Individual

Pencitraan merupakan presentasi seseorang kepada dunia luar atau publik. Pencitraan merupakan refleksi tentang siapa diri kita, apa yang kita percayai, dan bagaimana kita ingin dilihat dan dihargai oleh orang lain. Dalam konteks kepentingan individual, pencitraan mencerminkan upaya individual untuk mendapatkan keuntungan atau mengamankan kepentingan pribadi. Pencitraan yang baik dapat meningkatkan peluang seseorang dalam mencapai tujuannya, terutama dalam hal memperoleh peluang pekerjaan, membangun hubungan, atau bahkan mencapai tujuan politik.

Namun, kita perlu menyadari bahwa pencitraan tidak selalu sejalan dengan keaslian diri seseorang ?! Seringkali, seseorang mengorbankan integritas dan kebenaran dalam upaya menciptakan citra yang sempurna. Ia mungkin menyembunyikan kelemahan atau menampilkan kehebatan yang tidak mereka miliki secara nyata, yang pada akhirnya, pencitraan yang berlebihan dan tidak jujur akan menghasilkan ketidakautentikan dan hilangnya kepercayaan dari orang lain.

Pencitraan yang baik dalam konteks kepentingan individual, haruslah didasarkan pada kejujuran, integritas, dan nilai-nilai positif. Ketika seseorang menciptakan citra diri yang baik, maka orang tersebut tidak boleh mengabaikan prinsip-prinsip dasar yang mendasarinya. Hal ini akan membantu menjaga keaslian diri dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.

Selain itu, pencitraan juga harus disesuaikan dengan konteks atau situasi tertentu. Setiap situasi membutuhkan citra diri yang berbeda. Sebagai contoh, dalam dunia pekerjaan, seseorang perlu menunjukkan kemampuan kerja, keahlian, dan sikap profesional. Di sisi lain, dalam kehidupan pribadi, seseorang perlu menunjukkan kasih sayang, kepedulian, dan keikhlasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Pencitraan yang sesuai dengan konteks, akan membuat seseorang lebih mudah diterima dan dihargai oleh orang lain.

Meskipun pencitraan dianggap penting dalam kehidupan modern, kita tidak boleh mengabaikan hakikat diri kita sendiri. Kita harus tetap sadar diri dan tetap jujur, siapa kita sebenarnya. Memiliki pencitraan yang baik bukan berarti kita harus mengubah kepribadian atau nilai-nilai inti yang kita miliki. Pencitraan haruslah menjadi perpanjangan dari diri kita yang sebenarnya, bukan sebuah peran yang dimainkan semata ?! Ingat pula, bahwa energi yang terpancar dari dalam diri kita tidak pernah bohong !?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun