Akibatnya, mereka tidak bahagia. Mereka mengalami tekanan batin, karena pendidikan yang dijalaninya. Kecerdasan intelektual menurun. Kecerdasan emosional, fisik dan moral juga makin rendah. Pendidikan justru menjadi sumber dari segala penderitaan dan masalah kehidupan.
Dari jurang tersebut, lahirlah konflik antar individu, kelompok maupun masyarakat. Orang hidup dalam rasa iri dan curiga satu sama lain. Apartemen mewah bersandingan dengan pemukiman kumuh di berbagai tempat di masyarakat. Semua ini terjadi, akibat tata ekonomi yang telah kehilangan akar dan tujuan dasarnya.
Pada akhirnya, ketika saya berfikir rasional dan pragmatis dihadapan kalimat-kalimat diawal tulisan ini, kita menjadi aneh, heran dan berfikir bukankah hal-hal semacam itu bisa dibeli ?. Karena bagi saya yang terlanjur terkontaminasi kehidupan buruk masyarakat ini meyakini bahwa, tidak ada yang sungguh-sungguh baik dan sungguh-sungguh buruk. Semua lahir dari keadaan-keadaan yang menciptakannya. Tidak ada yang sungguh-sungguh benar dan sungguh-sungguh salah. Semua lahir dari rasa sakit, dan akan menciptakan rasa sakit pula. Yang penting, sekarang, bagaimana hidup ini bisa kita jalani, sehingga kita bisa menemukan kedamaian. Gimana kalo begitu !!!. Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 26 Oktober 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H