Bersama mereka datang, dan ketika salah satu duduk bercengkerama bersamamu di beranda, maka yang lain sedang berbaring menunggumu di tempat tidur.
Sesungguhnyalah engkau bergerak seperti skala yang berayun antara kesedihan dan kesenanganmu.
Hanya jika engkau kosong, maka engkau dapat berada pada keadaan tetap dan seimbang.
Ketika sang penjaga harta mengangkatmu untuk mengukur emas dan peraknya, maka ia memerlukan kesenangan atau kesedihanmu dan menjadikannya bergerak naik dan turun.
Puisi diatas menggerakkan energiku mengantarkanku kembali pada pesonamu di sebuah dunia yang kuciptakan sendiri. Penuh warna, sesak dengan dinamika namun indah di dalam imaji-imaji kosong tak berlogika, atau mungkin belum terlampaui karena gelembung logika kita masih sangat berbeda. Di sudut tawamu yang lepas dan tangis haru yang membirukan cakrawala, semangatmu mampu hidupkan sanubariku di setiap saat, di setiap waktu, setiap nafas dan do'a-do'aku.
Ketika sisa-sisa gerimis pagi ini di kampungku membawakan kabut keraguan, maka senandung kesenangan dan kesedihanku menyatu menceritakan cita-cita kita yang panas membara dan membakar khayalan kosong kita hari ini.
Purworedjo, 27 Desember 2014.