Mohon tunggu...
Satria Mahawira
Satria Mahawira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Taruna

Saya adalah Taruna Program Studi D-IV Meteorologi di Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Memiliki minat dalam Meteorologi, lingkungan hidup, seni musik, serta kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Awan Nacreous: Si Cantik dari Antartika

10 Juli 2023   22:00 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:31 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awan Nacreous adalah awan berbentuk tipis seperti bulu unggas yang umum ditemui di wilayah kutub selatan, dan terkadang ditemui di wilayah kutub utara pada musim dingin. Awan ini terbentuk di ketinggian 20 – 30 km di atas permukaan Bumi di sekitar kutub. Awan ini terbentuk dari partikel air yang berubah wujud menjadi partikel es ketika suhu relatif pada lapisan stratosfer bawah berada jauh dibawah titik beku air, yakni -85°C.

Awan Nacreous berbeda dengan awan pada biasanya karena awan ini berwarna seperti tumpahan minyak di atas air. Hal ini terjadi karena difraksi (lenturan) akibat gangguan pada sebaran cahaya yang terhalang oleh partikel es yang terdapat pada awan.

Awan ini memantulkan cahaya matahari pada saat matahari terbit maupun terbenam. Adapaun hal ini terjadi akibat ketinggian awan tersebut dan kelengkungan permukaan bumi. Awan Nacreous memantulkan sinar dari matahari yang dipancarkan dari bawah cakrawala dan dipantulkan ke permukaan bumi.

Pada saat matahari terbit, Awan Nacreous akan terlihat seperti Awan Cirrus yang berwarna abu-abu. Apabila Awan Nacreous terbentuk setelah matahari terbenam, maka awan tersebut akan terlihat seperti kilauan minyak di atas air. Pantulan cahaya akan terlihat sangat jelas ketika matahari berada di antara 1° sampai 6° di bawah cakrawala. Setelah matahari semakin terbenam, maka warna akan mulai berubah menjadi jingga atau pink yang kontras terhadap langit yang semakin gelap.

Ketika terdapat Awan Cirrus dan Nacreous pada saat yang sama setelah matahari tenggelam, Awan Nacreous pada ketinggian yang lebih tinggi daripada Awan Cirrus akan memantulkan cahaya warna-warni dari matahari, sedangkan Awan Cirrus akan nampak abu-abu. Awan Nacreous yang berbentuk cembung akan cenderung bertahan pada posisi yang tetap namun angin akan tetap mengalir melalui awan. Sedangkan pada awan yang tidak berbentuk cembung, awan akan nampak seperti bergerak secara perlahan akibat perbedaan jarak yang cukup signifikan terhadap pengamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun