Mohon tunggu...
Wirawan Asmo
Wirawan Asmo Mohon Tunggu... -

Wira Wira Wira

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kita pun Bisa Menembus Tembok

4 September 2014   22:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:36 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14098199501315026703

[caption id="attachment_357194" align="aligncenter" width="480" caption="Pintu Ke Mana Saja - sumber: collectiondx.com"][/caption]

Siang tadi cukup cerah untuk berjalan-jalan ke taman dekat kantor untuk makan siang. Taman di dekat kantor menjadi salah satu pilihan bagi saya dan teman saya untuk menghabiskan waktu istirahat.

Ada banyak tema obrolan ringan yang dilempar di antara kami. Mulai dari ISIS yang mengapa begini dan mengapa begitu, olahraga sepulang kerja, rencana spa weekend nanti, dan hidup di dunia Doraemon. Doraemon? Iya Doraemon. Obrolan terakhir kami tadi siang menjadi salah satu topik ringan yang sangat menyenangkan. Bukan karena kami merencanakan akan menonton film Doraemon di bioskop. Tapi lebih mengenai kehidupan sehari-hari kita yang penuh keajaiban walaupun tanpa alat-alat mekanik yang berasal dari abad ke-22 (delapan puluh enam tahun lagi).

Selesai makan siang tadi, modus "kenyang bengong" pun teraktivasi secara otomatis. Ketika melamun tiba-tiba saya teringat akan pertanyaan yang dulu pernah membuat saya bingung untuk menjawabnya.

Pertanyaannya: Apakah nama alat untuk melihat sesuatu di balik tembok?

Bingung? Sudah bengong, terkejut dengan pertanyaan spontan kemudian bingung. Itu ekspresi teman saya. Sebetulnya bukan bingung, tetapi lebih ke arah berpikir dalam mengenai apa saja kemungkinan jawabannya. Kebetulan teman saya yang satu ini memang seorang yang memikirkan suatu hal (apapun itu) dengan lebih mendalam dan kritis seperti mahasiswa.

Di tengah kebingungannya, saya menjawab pertanyaan yang saya ajukan sendiri. Dan jawabannya adalah "jendela". Saya hanya tersenyum mendapati teman saya yang tidak bisa saya gambarkan ekspresinya mendapati jawaban yang begitu mudah.

Kemudian saya pun mengatakan bahwa saya hanya bercanda. Sebetulnya tidak perlu sesulit itu memikirkan segala yang ada di dunia ini karena hampir semua hal yang dibutuhkan sudah ada di depan mata. Seperti jika ingin menembus tembok, kita tidak memerlukan Doraemon untuk melakukannya. Gunakan saja pintu. Tidak perlu lah menunggu sampai dengan abad ke-22 untuk sekedar bisa menembus tembok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun