Tetapi tidak diperuntukkan.
Jika tatapanmu adalah angin,
Maka aku adalah Avatar The Legend of Aang,
Yang akan mengendalikan anganku,
Agar terpanting ditatapanmu.
Mungkin saat-saat itu adalah awal dari ihwal sang sua.
Dari kesungkanan tatkala setelah kau memberiku seribu rupiah, lalu berkata "makaaasih a".
Mungkin kala itupun aura tak terbiasa untuk tak gaduh, seusai mata bertemu kata.
Dari sengkarut mulut yang cabut ini, kau bisa lihat dan mengartikan dengan seksama.
Dimanapun kau berganti hati,
Prosa-prosa ini akan terus membabi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!