Mohon tunggu...
Wira Ramasiwi
Wira Ramasiwi Mohon Tunggu... Musisi - Tidak good, lu-King

Bucinologi sekaligus Musikus Amatir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ledakan Rindu yang Menjadi Percikan Pentatonis

6 Oktober 2021   01:08 Diperbarui: 6 Oktober 2021   01:10 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brain test

           Monyong, e'eh monyong, ih dagoan kek.. heeuuu... monyong, monyong, monyong, monyong, monyong, kamana sih itu teh, jadi si indri teh asalna ngajakan ka urang, tapi heeh nyaho-monyong, hiiiiiiiihhhh. Cekelan atuh, enya tuan ratu. Ih, ning eta mah kitu. "Jadinya kamana ini teh? Moonyong E E Ehhh, hahahaha " - "  kanebo, kalapa, karoket " - " iihhh dagoan kek ".           

 " Haaaaaahhhh, gak usah lama lama lah ", coba tolong ! Kana eta tah ,kaki kadie, lengan ka awi. Hm. Monyong.. iiiiihhhh da kedeng hela, " bisa gx? " - " mm.... cicing dulu "... " mana wo'ah ? " - " gigir " - "nu aku saja" iiihh sieun.. tidak begitu lama ( menapak jejak bersama tokoh avengers ). Apa daya lamun udah kamu? Terus KENAPA , kepada langit dan bumi yang menyaksikan hari itu saat dikala, daku mengundang dan mengandung unsur pada kamu sang entitas yang semu, untuk satu perjalanan fantasi yang mana daku nunggu di supmar jam7an.

|| Pohon avatar, dan 151-019 air yang ku tapaki || " piraku kaitu sih ? "-" ehh asaan teh kesana tapi tak kedah " Monyoong ! "Hehehe" uhh ini mah. Ih dagoan kek, oh heeh. "Ini teh jadi nya kamana?"-"...m....mm.." / misi bang, " berdua bang?"-" tidak bang, aku dan dia sudah menjadi kita disaat lampau "-" sudah pernah ke watfall yang ini? "-" seringai " tihela = yu. Tak membunuh pukul begitu banyak daku menapaki jalan batu yang mengganggu aktivitas, Monyoong ! "Hehehe" menyengg :) .

Di pintu itu kami atau aku dan dia menyusuri diksi alam yang agak menyasari mantik ke kursi yang berkaki, pagi yang selalu mendukung di setiap pagi nya dengan sejuk nya napas bersama pelayanan hangat yang di berikan tuhan umat majusi, seketika break kami ada, entah apa yang di pikir kang parkir itu adalah hak asasi.

|| Lumpur, Verifikasi, Rimbun Jalur|| " hahahahahaa "-" ieuh cekelan makanya " idih dagoan kek, iiihhhh ,Oh heeh. Ari ini apa ? Coba itu, eh kok jadi ih. Ah dasar. Iiiiihhhhh, mulut berperihal snap kami " gimana lamun udah lama kami, tapi malah not expect ? "-" kok HBD? "-" iya kan cuma nga-mulut ,mencegah lebih baik daripada menyakiti " salah itu tadi typo " mungkin emang kesan na agak menyasari, tapi di jendela tetangga? Apa kamu tahu? " singkat padat apakah anti menaruh keyakinan ? Itu kunci yang sesungguhnya. 

Entah apa yang kalian dapatkan tentang itu, karna daku memang sudah benar benar (benar) dalam membenarkan diri for me dan for her, itu tergantung dengan menjulang nya mantik yang di miliki kalian atau dia. " kamu moal ngasaan urang di P1" karna *Amaj7* sudah menjadi diantonis yang gk di diagnosis, Kini semua dapat di lihat dan di kenang, bahwa cinta sejati sudah aku maktubkan di kitab bucinologi pribadi. Bucin lawas aku pun berkata yang seharusnya sudah lama aku katakan:

ASYHADUALLAA ILAA HA ILLALLAH, WA'ASYHADUANNA IMROTAN ILLA ANTI.

yang artinya : 

Aku bersaksi tiada tuhan selain allah, dan aku bersaksi sekaligus bersumpah tiada wanita selain engkau.

*zadah teh bucin*

Diam di tepi Rock yang amat Blues untuk aku dan dia yang indie-rock itu lebih dari satu hal yang cukup. Singkat padat jelas disetiap jejak-jejak yang meledak kepada hari itu yang jelas daku turut bersuka duka pada cita, namun sangat persetan pada cita cita, karna cita-cita cita citata menjadi cita citata yang sesungguhnya, Monyong, " adaw ,a'a'aw iiiiihhhhh kana eta tadi "-" coba lihat hela itu, aman? "-"...m...mm..." seiring sering nya basah bertemu kering kami pun atau aku dan dia mulai menggiring pijakan demi pijakan pada totalitas yang fatamorgana.

E'E'Ehhh Monyong ! Hahahahaha "hehehe" "Coba dagoan ih" sok coba itu , emang yang tadi, eh pan makanya cepeng, Nanti baliknya beli cilok. Berperihal kismis sekitaran daku nyeletuk " mau tahu lawas nya wadah yang tertindas oleh kami ?"-" ih da  naon si "-" banyak yang said Mh lampau banyak evakuaser lewat dengan demikian "-" iihhhh "-" ada juga pembuangan mayat "-" hiiiiihhhhh buruu ". 

Coba ih udah ripuh ini alat berpijak, coba bentar (berem,bem,bem,bem,bem,beemm) Hayu buru " cilok wa ceban ".

 Udah kali ya gausah terlalu banyak ya kalo masih noob Hahahaha , nanti di bacotin G#m7 nangis, sakit hati, bilang nya di hakimi stick drum a boam lagi.

Hmm... budak cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun