Ruang kasih itu tidak lagi renjana,
Kini menjadi gubuk bahtera yang amat nelangsa,
Bertolak dengan asih yang bermetafora,
Seakan bermetamorfosis dengan kata-kata.
Menyusuri relung pelung rumah kasih itu,
Bak menjagal iba seperti "pintasan cemoro sewu",
Menyadari palung renung kubah fasih itu,
Daku terkoyak nestapa yang menggerutu.
Sungguh-sungguh singkat untuk persinggahan,
Sangat-sangat cepat untuk persanggahan,
Amat cua yang ku luapkan,
Berdiksikan-mu yang berada di kejauhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!