Mohon tunggu...
Win Wan Nur
Win Wan Nur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah orang Gayo yang lahir di Takengen 24 Juni 1974. Berlangganan Kompas dan menyukai rubrik OPINI.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pendukung Reklamasi Benoa, Sudahlah, Ini Bali!

18 Januari 2016   08:39 Diperbarui: 19 Desember 2016   15:17 8424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah obrolan panjang satu malam suntuk yang saya lakukan bersamanya di suatu tempat di Sanur, Jerinx bercerita panjang lebar bagaimana intimidasi, bujukan sampai iming-iming uang telah ditawarkan kepadanya agar dia mundur dari sikapnya yang menolak Reklamasi Teluk Benoa. Dan soal mati, ketika dia mengatakan tidak takut mati saya benar-benar merasakan sendiri kalau dia memang tidak takut mati. “Kalaupun saya mati, saya ingin orang-orang yang mengenal saya untuk menjadikan kematian saya untuk menjadi bahan bakar untuk semakin menggelorakan semangat penolakan reklamasi Teluk Benoa”. Takut jelas sama sekali tidak ada dalam kamusnya.

Dan masih menurut pengakuannya, setelah gagal ditakut-takuti dengan kematian dan juga iming-iming uang. Sekarang ada cara baru untuk menghancurkan Jerinx, yaitu dengan menghancurkan karakternya, entah itu dengan jebakan narkoba, atau perempuan.

Jerinx hanyalah satu contoh dan simbol karena dia terkenal. Tapi kalau anda bicara dengan orang Bali lain yang menolak reklamasi teluk Benoa, hasilnya sama saja. Tak ada bedanya dengan Jerinx, sama militannya sama ‘gila’ nya dan sama tidak takut matinya.

Bukti teranyar bisa kita lihat dari apa yang kemarin ditunjukkan oleh Masyarakat Kuta

Jadi wahai para pendukung Reklamasi Teluk Benoa, sudahlah lupakan saja ide itu. Tak ada guna kalian manipulasi kenyataan dengan buzzer murahan di twitter atau spanduk-spanduk tandingan yang berisi dukungan untuk reklamasi Teluk Benoa dari kelompok masyarakat siluman.

Sadarlah… yang sedang kalian hadapi adalah BALI…

Apa di masa ketika dunia sudah tersambung dengan teknologi informasi ini kalian mau memaksa orang Bali sekali lagi melakukan PUPUTAN?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun