Mohon tunggu...
Win Wan Nur
Win Wan Nur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah orang Gayo yang lahir di Takengen 24 Juni 1974. Berlangganan Kompas dan menyukai rubrik OPINI.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Adonara I'm Coming

2 Desember 2010   14:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adonara, I'm coming

Ada banyak kejadian seru yang saya alami sejak kami memproduksi Mobile Tower Integrated System (MTIS), Tower Telekomunikasi yang bisa dipindah-pindahkan.

Tower berteknologi buatan kami ini, sejak pertama kali diluncurkan mendapat sambutan yang begitu hangat dari pasar. Telkomsel adalah pembeli pertama kami.

Sebelum lebaran kemarin kami memasang dua unit MTIS untuk Telkomsel, satu di Magelang untuk menggantikan Tower Telkomsel yang hancur dalam bencana letusan Merapi. Sedangkan satu lagi dipasang di Karawang.

Kejadian seru saya alami untuk pemasangan yang di Karawang ini. Karena mengalami berbagai kendala di lapangan, saya dan seluruh anggota Tim harus rela tidak tidur selama 4 hari 3 malam dalam proses pemasangan. Proses pemasangan baru selesai, tepat pada malam lebaran. Untunglah kemudian lebaran ditunda satu hari, sehingga karyawan-karyawan saya sempat merayakan lebaran bersama keluarga.

Sehabis lebaran kemarin, kami kembali mengirim dan memasang MTIS di Yogyakarta. Kali ini semua berjalan mulus dan hampir tidak ada kendala apa-apa.

Nah, pada awal bulan depan, Telkomsel kembali memesan 1 unit Tower buatan kami untuk dipasang di desa Lite, Adonara. Desa ini terletak di pulau Adonara, sebuah pulau kecil bergunung api seluas 509 km², dengan sedikit penghuni yang didatangi satu dua orang turis Back packers. Pulau ini terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Ini sepertinya akan menjadi pengalaman paling seru selama saya memasang tower MTIS ini. Bayangkan saja, untuk bisa sampai ke pulau itu saja sudah luar biasa serunya.

Untuk bisa ke sana, saya harus naik pesawat dulu ke Bali. Lalu dari Bali, naik pesawat perintis ke Larantuka, ibukota Flores Timur. Dari Larantuka, saya akan melanjutkan perjalanan darat menuju tepi pantai yang memisahkan pulau Flores dengan pulau Adonara. Dari sana perjalanan akan dilanjutkan dengan menumpang perahu kayu kecil yang hanya mampu memuat motor, tidak bisa bermobil. Dan hanya perahu seperti itulah satu-satunya moda transportasi yang tersedia untuk menyeberangi selat kecil yang memisahkan pulau itu dengan Flores.

Untuk pengiriman Towernya sendiri, kemungkinan kami harus menyewa kapal Ferry khusus, tapi itupun tidak bisa langsung sampai ke Andonara. Kemungkinan kami harus membuat rakit, lalu rakit tersebut ditarik dengan  kapal-kapal kecil yang digunakan untuk menyeberang ke sana.

Karena pulaunya cukup kecil dan penduduknya tidak banyak. Pulau ini dulunya adalah sebuah kerajaan, yaitu kerajaan Adonara. Tapi karena minimnya fasilitas penduduk pulau yang sehari-harinya berbicara dalam bahasa Lamaholot ini banyak yang bertransmigrasi ke Larantuka. Tidak ada fasilitas penginapan bahkan yang paling sederhana pun di sana.

Jadi kemungkinan, nantinya saya akan menginap di rumah penduduk, atau membawa sendiri tenda dan memasak sendiri bekal makanan yang dibawa dari Jakarta. selama proses pemasangan berlangsung. Sebab di Adonara sendiri, agak sulit mencari makanan yang sesuai selera. Meskipun orang-orang Adonara mayoritas petani, tapi mereka adalah petani lahan kering. hasil pertanian mereka adalah Jagung dan singkong, bukan beras yang sesuai dengan permintaan perut saya.

Dan karena ini adalah pulau yang berhutan, di sana juga banyak nyamuk demam berdarah dan juga pacet (sejenis lintah kecil yang hidup di darat)

Hmmm.... rasanya jadi seperti menjadi presenter Jejak Petualang saja.

Adonara...tunggu saya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun