Teori reksohadiprodjo menyatakan bahwa terdapat tiga unsur utama yang menyebabkan timbulnya suatu kota, yaitu: sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya ekonomi. Dalam konteks kota Jember, Jawa Timur, mari kita telusuri masing-masing unsur ini dan bagaimana mereka berkontribusi terhadap perkembangan kota.
1. Sumber Daya Alam
  * Keberadaan Sumber Daya Alam
Jember terletak di daerah pegunungan dengan iklim tropis yang memberikan keanekaragaman sumber daya alam. Dengan lahan yang subur dan curah hujan yang cukup, daerah ini sangat mendukung kegiatan pertanian. Komoditas utama seperti kopi, tembakau, dan padi menjadi andalan pertanian Jember. Selain itu, Jember juga dikenal dengan produk hortikultura yang berkualitas tinggi.
  * Dampak terhadap Pembentukan Kota
Keberadaan sumber daya alam yang melimpah tidak hanya menarik penduduk untuk bermukim, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri pengolahan hasil pertanian. Misalnya, industri pengolahan kopi yang berkembang di Jember mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan nilai tambah dari komoditas lokal. Namun, tantangan seperti degradasi lahan dan perubahan iklim perlu dihadapi untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam ini.
2. Sumber Daya Manusia
  * Kualitas dan Ketersediaan Sumber Daya Manusia
Jember memiliki populasi yang cukup besar, dengan tingkat pendidikan yang beragam. Terdapat berbagai institusi pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, termasuk Universitas Jember yang menjadi pusat pendidikan tinggi di kawasan tersebut. Banyaknya lembaga pendidikan ini menghasilkan lulusan yang siap bekerja di berbagai sektor, terutama pertanian dan jasa.
  *Peran dalam Pengembangan Ekonomi
Sumber daya manusia yang terampil sangat penting dalam mendukung pembangunan kota. Jember memiliki komunitas petani yang terlatih, serta pelaku usaha kecil dan menengah yang berinovasi dalam mengembangkan produk lokal. Namun, masih ada tantangan terkait peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Program pelatihan kerja dan pengembangan kapasitas sangat penting untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.