I.RINGKASAN EKSEKUTIF
Untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19, kerja sama antara sektor publik dan swasta sangat penting, menurut ringkasan eksekutif tentang peran sektor publik dalam mendorong investasi swasta untuk pemulihan ekonomi pascapandemi. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperhitungkan untuk mendorong lingkungan yang ramah investasi setelah kemerosotan ekonomi yang parah. Menggunakan kebijakan moneter dan fiskal yang dimaksudkan untuk meningkatkan ekspansi ekonomi dan menarik lebih banyak investor adalah salah satu strategi utama.
Untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, pemerintah berkonsentrasi pada peningkatan belanja publik dan belanja modal. Diharapkan bahwa pembangunan proyek infrastruktur dan percepatan pencairan anggaran akan meningkatkan aktivitas ekonomi di berbagai industri dan menciptakan lapangan kerja baru. Pemotongan pajak dan pelonggaran peraturan juga merupakan komponen dari rencana untuk menarik modal swasta, terutama di daerah-daerah yang terkena dampak negatif signifikan dari epidemi. Untuk menjaga stabilitas ekonomi makro, pemerintah juga bekerja sama erat dengan Bank Indonesia dalam upaya ini. Menurunkan suku bunga merupakan salah satu strategi moneter yang diterapkan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong investasi swasta. Dengan mengambil tindakan ini, pemerintah berharap dapat memperbaiki iklim bagi investor asing dan domestik.
Sebagai pilar utama pemulihan ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diberdayakan sebagian oleh sektor publik. UMKM mendapatkan manfaat dari bantuan dalam bentuk pinjaman usaha rakyat (KUR) berbunga rendah dan pelatihan digitalisasi, yang memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan pasar dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah. Oleh karena itu, sektor publik memprioritaskan peningkatan investasi yang signifikan dan penguatan ekonomi lokal melalui UMKM.
Secara umum, kebijakan pemerintah dan tindakan sektor swasta harus bekerja sama untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi. Indonesia diyakini dapat kembali ke jalur pertumbuhan yang konstruktif dan berkelanjutan dengan mengambil pendekatan yang menyeluruh dan inklusif. Kapasitas pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang mendorong dan menegakkan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang akan sangat penting bagi kemampuannya untuk menarik investasi swasta.
II.PENDAHULUAN
Peran sektor negara dalam mendorong investasi swasta dalam upaya menghidupkan kembali perekonomian pascapandemi dibahas dalam laporan kebijakan ini. Perekonomian dunia terdampak signifikan oleh pandemi COVID-19, termasuk Indonesia yang mengalami penurunan aktivitas di sejumlah industri dan resesi ekonomi. Terkait hal ini, penting bagi pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi guna membangkitkan kembali minat investor dan mempercepat pemulihan ekonomi (Husnulwati & Yanuarsi, 2021).
Dalam hal menciptakan kebijakan yang mendorong investasi swasta, sektor publik sangat penting. Pemerintah dapat membuat lingkungan lebih menarik bagi investor domestik dan asing dengan menerapkan kebijakan fiskal yang terarah, insentif pajak, dan penyederhanaan regulasi. Dukungan untuk proyek infrastruktur juga penting untuk membuat investasi lebih menarik karena infrastruktur yang dibangun dengan baik akan memfasilitasi operasi perusahaan yang efisien.
Hidayat dkk. (2023) menyampaikan bahwa pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi fondasi perekonomian nasional juga bergantung pada keterlibatan sektor publik. Pemerintah dapat membantu UMKM dalam menyesuaikan diri dengan berbagai hambatan yang berubah dan memanfaatkan peluang pasar dengan memberikan akses pendanaan, pelatihan, dan bantuan teknis. Selain meningkatkan kontribusi ekonomi UMKM, hal ini akan berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru di masyarakat.
Sektor publik dan komersial harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini. Yasin (2020) menyebutkan bahwa kemitraan antara sektor publik dan komersial dapat meningkatkan kemampuan masing-masing pihak dalam menangani kesulitan ekonomi dan menghasilkan solusi kreatif untuk masalah terkini. Diharapkan lingkungan investasi yang lebih berkelanjutan dan adil dapat dibangun dengan mendorong kolaborasi antara pelaku bisnis dan pemerintah.
Ringkasan kebijakan ini berupaya menjelaskan langkah-langkah strategis yang dapat digunakan pemerintah untuk mendorong investasi swasta sebagai komponen pemulihan ekonomi pasca pandemi. Indonesia dapat melanjutkan lintasan pertumbuhan yang solid dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi semua orang dengan memanfaatkan potensi kerja sama antara sektor publik dan swasta.
III.DESKRIPSI MASALAH
Kekhawatiran investasi swasta terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi di Indonesia melibatkan berbagai masalah yang rumit dan saling terkait. Ketidakpastian ekonomi yang masih menyelimuti pasar sebagai akibat dari memburuknya kondisi fiskal pemerintah merupakan salah satu masalah utama. Kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia dapat rusak oleh beban utang negara yang meningkat dan arah kebijakan ekonomi yang tidak jelas. Investor enggan membuat komitmen jangka panjang karena hal ini, yang diperburuk oleh kekhawatiran tentang stabilitas politik, potensi perubahan kebijakan, dan transisi pemerintahan baru (Novianti & Shenurti, 2023).
Lebih jauh, pandemi COVID-19 telah memberikan pengaruh langsung yang signifikan terhadap aktivitas ekonomi. Banyak proyek telah ditunda atau dibatalkan sebagai akibat dari penurunan aktivitas investasi yang signifikan, khususnya pada industri yang terdampak negatif oleh pembatasan sosial. Data menunjukkan bahwa nilai investasi telah menurun tajam, dan banyak bisnis tidak dapat berinvestasi kembali dalam perluasan bisnis karena masalah kas. Keputusan investasi juga dipengaruhi oleh ketidakpastian tentang pemulihan ekonomi global, karena banyak investor menunggu indikasi pemulihan yang lebih pasti sebelum berkomitmen pada kewajiban keuangan apa pun.
Di sisi lain, Amal & Wibowo (2022) menjelaskan sektor publik juga menghadapi tantangan dalam merumuskan kebijakan yang efektif untuk mendukung pemulihan ekonomi. Keterbatasan ruang fiskal menjadi masalah utama, di mana pemerintah harus menyeimbangkan pengeluaran untuk kesehatan dan infrastruktur dengan kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam merancang kebijakan yang dapat menarik investasi swasta dengan tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Suhardini (2021) berpendapat bahwa keinginan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, menimbulkan kekhawatiran tambahan. UMKM memiliki banyak potensi untuk membantu pemulihan ekonomi, tetapi banyak di antara mereka yang kesulitan mendapatkan pendanaan dan bantuan teknis. UMKM mungkin tidak dapat menyesuaikan diri dengan pergeseran pasar pasca pandemi jika sektor publik tidak memberi mereka dukungan yang memadai. Jika digabungkan, masalah-masalah ini menimbulkan hambatan serius bagi upaya pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi dalam hal investasi swasta. Untuk meningkatkan iklim investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sektor publik dan swasta harus mengambil tindakan yang diperhitungkan dan kooperatif untuk mengatasi tantangan ini.
Setelah mengalami kemerosotan akibat epidemi COVID-19, sektor publik kini harus menghadapi tantangan sulit untuk membangun lingkungan yang menarik bagi investor. Kepercayaan investor dapat terhambat oleh tingginya tingkat ketidakpastian hukum dan penerapan langkah-langkah pemerintah yang tidak konsisten, seperti Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja, yang telah ditetapkan untuk mempermudah pelaksanaan bisnis.
Siagian & Reptiningsih (2024) menjelaskan bahwa masalah infrastruktur yang buruk, yang sering kali menjadi penghalang bagi investasi swasta, merupakan kendala utama lainnya. Infrastruktur yang tidak memadai dapat membuat bisnis kurang kompetitif di pasar global dan meningkatkan biaya operasional. Kekhawatiran sosial-politik juga dapat meningkatkan ketidakpastian investor, terutama menjelang pemilihan umum. Keraguan investor sering kali disebabkan oleh ketidakstabilan politik, yang menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan kebijakan dan perlindungan investasi.
Namun, karena UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian, sektor publik juga harus fokus untuk memberdayakan mereka. Meskipun memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja, UMKM sering kali menghadapi kendala ketika mencoba memperoleh pendanaan dan bantuan teknis. Oleh karena itu, untuk membangun ekosistem investasi yang lebih adil, peran sektor publik dalam mendukung UMKM menjadi sangat penting.
Ani dkk. (2020) menyebutkan bahwa untuk mengatasi kendala dalam situasi saat ini, kerja sama antara sektor publik dan swasta sangat penting. Kemampuan untuk membuat kebijakan yang menarik investasi dan mempertimbangkan tuntutan sektor swasta merupakan prasyarat bagi sektor publik. Diharapkan bahwa dengan mendorong kolaborasi antara pelaku korporasi dan pemerintah, solusi kreatif yang mendorong pemulihan ekonomi jangka panjang akan dikembangkan. Dengan mempertimbangkan semua hal, definisi masalah ini menunjukkan bahwa meskipun ada peluang untuk meningkatkan investasi swasta setelah pandemi, sejumlah masalah struktural dan kontekstual harus diselesaikan agar inisiatif pemulihan ekonomi berhasil dan menghasilkan keuntungan bagi semua lapisan masyarakat.
IV.REKOMENDASI
Husnulwati & Yanuarsi (2021) menyebutkan keterlibatan sektor publik dalam mendorong investasi swasta untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi menunjukkan betapa pentingnya bagi sektor publik dan swasta untuk bekerja sama secara erat guna menciptakan lingkungan yang mendukung investasi. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang diperhitungkan untuk menghilangkan hambatan investasi dan meningkatkan daya tarik investor guna menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh epidemi COVID-19. Mempercepat reformasi struktural yang telah direncanakan sebelumnya, seperti penyederhanaan undang-undang dan pemangkasan birokrasi dalam proses perizinan, merupakan salah satu tindakan yang mungkin dilakukan.
Faktor penting lainnya dalam mendorong investasi swasta adalah kebijakan fiskal yang responsif. Untuk beberapa industri yang dianggap penting bagi pemulihan ekonomi, pemerintah dapat menawarkan insentif dalam bentuk pembebasan pajak atau pengurangan tarif pajak. Lebih jauh, karena infrastruktur yang tepat akan meningkatkan efektivitas operasional dan menarik lebih banyak investor, dukungan untuk proyek infrastruktur perlu ditingkatkan. Belanja infrastruktur akan meningkatkan daya saing ekonomi secara keseluruhan selain menciptakan lapangan kerja.
Kebijakan pemulihan ekonomi juga harus mengutamakan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Agar UMKM dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan pasar pasca pandemi, sektor publik harus meningkatkan akses mereka terhadap pendanaan dan bantuan teknis. Pemerintah mendorong ekosistem investasi yang lebih inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperkuat UMKM (Business20 Summit, 2022).
Suhardini (2021) menyebutkan bahwa untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan, pemerintah harus memimpin dalam mengembangkan kebijakan yang mendukung inovasi dan keberlanjutan serta mempromosikan investasi hijau. Selain itu, kemitraan publik-swasta harus diperkuat melalui program kerja sama yang memungkinkan kedua sektor untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan.
Diharapkan dengan menerapkan saran-saran ini, sektor publik akan lebih mampu mendorong investasi swasta, mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi, dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Pilar utama arsitektur ekonomi Indonesia di masa depan adalah kerja sama yang erat antara sektor publik dan swasta, yang akan membantu negara ini menghadapi tantangan internasional dengan lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan warganya secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Amal, M. I., & Wibowo, P. (2022). Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sebelum Dan Sesudah Pandemi Covid-19. Jurnal Pajak Dan Keuangan Negara (PKN), 4(1), Article 1. https://doi.org/10.31092/jpkn.v4i1.1723
Ani, L., Mulyadi, J. M. V., & Pratowo, D. (2020). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ANGGARAN BELANJA DENGAN PERENCANAAN ANGGARAN SEBAGAI PEMODERASI PADA PEMERINTAH KOTA DEPOK TAHUN 2013-2017. EKOBISMAN: JURNAL EKONOMI BISNIS MANAJEMEN, 5(1), Article 1. https://doi.org/10.35814/jeko.v5i1.1638
Business20 Summit: Menko Airlangga Sampaikan Kerja Sama Sektor Publik dan Swasta Menjadi Kunci Arsitektur Ekonomi Pasca Pandemi - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2022). https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4720/business20-summit-menko-airlangga-sampaikan-kerja-sama-sektor-publik-dan-swasta-menjadi-kunci-arsitektur-ekonomi-pasca-pandemi
Hidayat, A. A., Fageh, A., Novita, S. A., Qathrunnada, E., & Farabi, F. A. A. (2023). Percepatan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19 Melalui Investasi Pasar Modal Syariah. Al-Buhuts, 19(1), 74.
Husnulwati, S., & Yanuarsi, S. (2021). KEBIJAKAN INVESTASI MASA PADEMI COVID-19 DI INDONESIA. 19(2), 193.
Novianti, N., & Shenurti, E. (2023). AKUNTABILITAS PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM KOLABORASI RECOVERY EKONOMI DAN SUSTAINABILITY PASCA COVID-19. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 3(2), Article 2. https://doi.org/10.32509/jmb.v3i2.3363
Siagian, S., & Reptiningsih, E. (2024). Prospek dan Tantangan Investasi Indonesia Pasca Pemberlakuan UU Cipta Kerja. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, 3(5).
Suhardini, E. D. (2021). ANALISIS REGULASI KEBIJAKAN PASAR MODAL DI INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19.
Yasin, M. (2020). Analisis Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Pembangunan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Jawa Timur. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 3(2), 465--472. https://doi.org/10.31539/costing.v3i2.1161
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H