Mencari Tuhan dalam Ikatan Cinta

Ada sebuah kisah yang indah, kuingat aku saat bertemu dengannya. Wanita asal banyuwangi tak terlalu tinggi, kecil dan manis. Ia selalu membuat bibirku nggreget. Melihat sipu malunya saat aku goda tentang kisah cinta monyetnya. Wanita yang mudah ditebak memang begitu ekspresinya.

Aku menganggap pertemuanku melalui dunia seni membuatku semakin mencintai seni. Dia selalu kidmat kalo aku melantunkan syair-syair busukku. Dongengku menjadi candu buatnya dan selalu rindu akan 2 gelas kopi.

Dia seorang katolik taat, dan dia menyukai sosok jannah yang selalu kuceritakan. Saat aku mengatakan pada akhir cerita, "aku dan jannah adalah pelajaran bahwa sesuatu yang tak bisa menyatu bisa larut dalam cinta. Bagaimana konsep trinitas dalam agama kristen, seperti itulah kisahku. Bapa Tuhan, Yesus dan Roh kudus adalah 3 dalam kesatuan".

Apakah dalam islam tak membolehkan pernikahan 2 agama ?, tanyanya

"boleh, tapi dia harus seorang ahli kitab setahuku ?"

Apakah cinta bisa menghapuskan segala syarat itu ?

"wahh, aku gak ngerti tentang itu ? aku belum pernah merasakan rasa seperti itu ?"

Katakanlah sekarang kamu mencintaiku, dan aku seorang kristiani, aku tak memungkinkan untuk pindah agama karena memang keluargaku yang tak mungkin membolehkan, bagaimana kamu menyelesaikan cinta mu ?

"hmmm, apa tak ada pengecualian tentang simulasi itu ?", tanyaku

Tak ada ! intinya, kamu sudah dalam posisi rasa yang puncak dan ingin menuntaskannya dalam pernikahan ?

"apa aku boleh menipu dalam hal ini ?"

Terserah kamu !!

"maka aku akan melamarmu !!"

Katanya tak boleh menikah kalo aku tak masuk islam. Aku tetep pada agamaku karena faktor keluarga, dan aku pun bukan seorang ahli kitab !

"aku tetap melamarmu !! dan pernikahan itu bisa terjadi apa tidak tergantung keputusanmu !!"

Bagaimana kamu akan melamarku ?

"kita menikah, tapi dengan satu syarat, aku dan kamu keluar dari agamamu begitupun aku juga akan keluar dari agamaku. Dan kita mulai dari nol mencari Tuhan dalam ikatan cinta kita. Kita belajar bareng untuk mencari Tuhan ! seperti nabi musa yang bertapa di gunung jabal nur dan bertiak, "tampakkanlah wajahmu Tuhan !!" atau seperti nabi isa dalam perjalanannya dengan 12 sahabatnya dalam mencari "sangkan paraning dumadi" !!"

Apa kau akan mengatakan hal yang sama kepada orang tuaku !

"tentu !!"

Yaudah kau bicara besok ke orang tuaku !!

"hahahahahahahahaha ! aku tak bisa berkhianat kepada jannah!"

Setelah perbincangan itu, dia lama tak menemuiku. Aku merasa bersalah dan terus aku telepon sampai dia akhirnya mau mengangkat dan bilang,

Aku sudah menikah dengan seorang katolik, aku tak marah denganmu! aku hanya perang batin kepada diriku sendiri untuk memutuskan jalan hidupku. Sampai pada akhirnya, aku memutuskan untuk tetap mencari Tuhan melalui jalan yang sudah setengah ku tempuh. Sekarang, aku sedang banyak belajar tentang kitab injil dan memulai dari nol.

Aku pun menjawab, sebenarnya andai malam itu adalah realita yang benar-benar menimpaku ! mungkin aku tetap tak berani untuk keluar dari agamaku! karena alasanku sama sepertimu. Aku mohon jangan terputus pertemanan kita, kapan-kapan datanglah ke kotaku bersama suamimu. Akan kuceritakan lebih banyak lagi tentang jannah.