Perkenalkan, saya Pacitan dan akan mencoba mengajak anda menyelami fantasi wisata pantai Pacitan ke dalam 3 dimensi yang tersedia. Sebelum melangkah, saya mencoba memberitahu tentang karakteristik pelaku wisata.
Mungkin anda sudah sedikit paham tentang julukan bagi seorang pelaku wisata. Ada backpaker yaitu tipikal pelaku wisata yang bermodal sedikit uang untuk menjelajahi panorama alam semesta. Ada traveller yaitu tipikal pelaku wisata yang sedikit longgar masalah uang untuk berwisata dan yang terakhir adalah conventional traveller yaitu tipikal pelaku wisata yang hanya sekedar rekreasi, atau kepentingan tertentu semisal bisnis maupun meeting.
Lebih gampangnya dari 3 golongan ini, backpaker adalah kumpulan masyarakat ekonomi kelas bawah/pengangguran kaya saya, hehehehe. Traveller untuk golongan masyarakat ekonomi menengah, seperti PNS, wiraswasta dan conventional treveller untuk ekonomi atas, kaum konglomerat, para bos besar. Akan tetapi tentang 3 gaya pelaku wisata ini tak memikat, terserah saja mau merasakan yang mana, kalau pun kaum backpaker ingin mencoba menjadi pelaku traveller silahkan saja, Pacitan punya 3 dimensi Fantasi Pantai yang bisa dinikmati siapa saja, kaya-miskin tak menjadi halangan.
Langsung saja, saya ingin mengatakan selamat datang bagi para backpaker holic, traveller lovers dan para conventional traveller di Kota Pacitan yang akan membawamu dan merasakan fantasi 3 dimensi pantai Pacitan. Tak usah bingung anda bisa menjadi pelaku wisata mana saja, karena pantai Pacitan sangat menampung semua kelas ekonomi masyarakat Indonesia.
Saya akan membagi 3 bagian wilayah pantai Pacitan agar anda mudah memahami perjalanan yang seru ini.
Pertama, dimensi bagian tengah, bisa dikatakan pusat ibukota pantai Pacitan. Pantai Teleng Ria namanya. Saya mengatakan ibukota dari pantai lain karena letaknya di wilayah kota Pacitan dan berkat kerja sama pemkab dengan pihak swasta membuat kemajuan pembangunan fasilitas wilayah pantai sangat memanjakan bagi para conventional traveller. Tapi tak usah kawatir Teleng Ria menerima kondisi para backpaker maupun traveller karena tiket masuk sangat bersahabat. Selain itu ada restoran yang dikonsep modern yang memanjakan kita untuk menikmatan hembusan angin pantai selatan. Di pantai teleng ria juga terdapat hutan cemara yang di tanam di pinggir pantai. Tentu fasilitas ini dapat dinikmati bagi wisatawan yang suka lesehan dan makan bareng keluarga, pacar ataupun mantan, ehh..
Ada satu lagi, ini penemuan saya pribadi. Ada sebuah tempat yang sangat memiliki energi spiritual di pantai teleng ria, yaitu di Pancer door sebelah ujung timur pantai Teleng Ria yang berhubungan langsung dengan sungai Grindulu. Tempat ini memiliki suasana sepi dengan pemandangan dan suara-suara burung yang merdu. Saya sering ke tempat ini untuk bermeditasi, berteman dengan sedih, dan merajut masa depan. Sayangnya tempat ini bisa dinikmati kalo ombak sedang surut. Benar saja, tempat yang awesome selalu memiliki waktu yang sudah dijadwalkan oleh sang Kuasa.
Berbeda dengan klayar beach. Fantasi pantai ini bisa sampai menarik perhatian sutradara Hanung Bramantio, produser music Republik Cinta Ahmad Dani, Didi Kempot, dan banyak lagi. Klayar beach memiliki seruling samudra. Semburan air yang keluar dari batu yang terkikis tatkala ombak menerjang. Untuk menuju lokasi dari bibir pantai utama sekitar 300 meter, tapi tenang saja. Disana ada persewaan motor, anda bisa menikmati pemandangan dengan kekasih sambil ngegas tanpa keluar keringat. Bukit-bukit kecil mengelilingi bibir pantai, yang jika kita melihat dari sana panorama pantai klayar saya selalu bilang, "nikmat mana lagi yang kau dustakan". Tentang fasilitas sama seperti watu karung beach, ada banyak penginapan dan penjual-penjual yang tertata rapi disana. Yang membedakan hanyalah fantasi alamnya.
Hmmmm, apa sudah lelah ? ini baru 2 dimensi, masih ada 1 dimensi wilayah timur Pantai Pacitan. Oke, hela nafas sebentar !