Mohon tunggu...
winny poespo judo
winny poespo judo Mohon Tunggu... Freelancer - Lovely

Enjoying the Journey

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apabila Kebandelan HRS Selama Ini Ternyata Gimmik

3 Desember 2020   21:21 Diperbarui: 3 Desember 2020   21:44 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Apalagi hanya  HRS yang membahas tentang konflik antara arab versus komunitas asing yang bercokol di Yaman. Lalu siapa komunitas asing tersebut? Apa keperluan komunitas asing di yaman? 

Sampai sekarang saya sangat tidak paham dengan konflik di Yaman tersebut. Karena yang selalu saya ingat adalah banyak dari golongan seumuran saya dengan semangat pemuda yang begitu haus ingin pengalaman hidup. Dan sebagian dari golongan saya , dimana mereka adalah kebanyakan dari warga negara Jepang Filipina, Sabah, Hawaaii bertubi tubi mengumpulkan dana untuk berangkat ke Yaman. Dan buat saya itu adlah " o o " , atau "omg omg.."

 Jika saya pahami kembali tentang aksi dari massa HRS menggruduk ibu dari petinggi penting negara. Apakah ini termasuk gimmick yang sudah over dosis? Apalagi kekacauan tersebut bersaman dengan kekerasan di Poso. Akan tidak nyaman memang rasanya. Serasa pusing kepala. 

Akan tetapi jika mengingat kebiadaban serangan cyber yg bersamaan terjadi di Arab, Malaysia, Amerika dan mungkin sebenarnya bersaman terjadi di Indonesia. Akan mengingatkan saya masalah “ black hole sun” yang pernah dibahas secara serius oleh kaum lintas agama di Amerika Serikat. 

Bahasan "black hole sun"adalah kasus dimana sumber kekerasan yang terjadi di antara pemuda. Fenomena " Black Hole Sun" diawali permainan remaja melayu gereja sabah irak. Kaum tersebut menguasai pergaulan semua area sekolah-sekolah elite favorite di indonesia dan malaysia  serta filipina. 

Dengan kemampuan leadership mind controll , mereka melakukan taktik mempermainkan teman sampai temannya dipecat dari sekolah. Karena narkoba yang tidak pernah dimiliki ataupun kekerasan seksualitas atau pemerkosaan dengan berbagai strategi. Dan tawuran antar pemuda tidak bisa dielakkan. Dan kekerasan dan kegiatan mempermalukan orang tersebut dipertontonkan di chatroom publik dan mereka adalah penguasanya.

 Karena room publik tersebut adalah room internasional, maka imbasnya sampai satu dunia. Sangat memungkin "fenomena black hole sun" telah menjadi konflik besar dan raksasa lebih dari perkiraan, sampai menghadapinya sangat riskan . Sebab mengandung banyak unsur agama, politik, kesukuan, toleransi umat, rasisme,  kekerasan, lintas generasi dan bisa berujung perang dunia.

 Jika perang nya adalah perang militer yang sangat  jelas apa saja pihak2 yang berlawanan, tentu masih bisa dikendalikan. Sedangkan konflik black hole sun adalah hal yang sangat rumit dan berujung kata “ bentuk perang yang tidak pernah dibayangkan oleh masa masa sebelumnya“ 

Apabila benar kiranya kebandelan HRS adalah bentuk dari siasat menghadapi konflik “BLACK HOLE SUN”. Alangkah baiknya jika dipikirkan juga imbas dari respon negatif positif dari banyak golongan dari petinggi  maupun kaum awam seperti saya.

 Karena respon negatif ataupun positif menyikapi mengenai fenomena HRS bisa berujung tindakan yang bisa dimanfaatkan oleh komunitas-komunitas nekat dari luar negeri atas nama komunitas yang haus akan pengalaman hidup. 

Akan lebih baik menurut saya, jika para petinggi langsung menyikapi sumber masalah dari konflik “BLACK HOLE SUN “atau langsung ke tujuan masalah fenomena “ BLACK HOLE SUN”, daripada harus mengerahkan tenaga orang awam yang suka keramaian, suka gerudukan, suka kehebohan, suka tontonan. Apalagi sekarang adalah kondisi COVID-19 dan kegilaan kekerasaan MIT dan para terorist sayap kanan yang juga menghantui NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun