Cara pandang pertama adalah sikap optimis secara lahir. Tentu kita tidak boleh berputus asa, dan harus berupaya untuk memulihkan diri melalui berbagai terapi, baik itu terapi medis (rajin berkonsultasi dengan dokter ahli), atau melalui terapi makanan sehat (terapi mandiri). Bukankah Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman  sayuran dan buah-buahan yang telah dikenal memiliki banyak khasiat luar biasa bagi kesehatan. Mulailah mencari literatur dari khasiat sayuran dan buah-buahan tersebut, yang kira-kira sesuai dan dapat membantu mengatasi gangguan kesehatan yang sedang kita alami. Lalu kita bisa mulai mengkonsumsinya secara teratur sebagai ikhtiar untuk memulihkan diri
Cara pandang kedua adalah sikap optimis secara batin. Cara pandang ini lebih kepada bentuk penyerahan diri kepada Sang Maha Pencipta. Oleh karena keberhasilan sembuh dari Covid-19 adalah sebuah karunia, maka menarik diresapi apa yang dituliskan Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag. dalam bukunya yang berjudul "Hidup Masih Koma, Belum Titik" Â terbitan Pt. Elex Media Komputindo. Dituliskan Prof. Ali Aziz bahwa ada empat kehormatan dari Allah yang akan Anda dapati ketika Anda ditakdirkan mengalami sakit, namun bersikap ikhlas dan tidak mengeluh (2019: 66-67):
Pertama, Allah mengirimkan dua malaikat kepada Anda, yaitu malaikat Raqib dan Atid untuk menuliskan apa saja yang Anda ucapkan ketika sakit, dan melaporkan bagaimana sikap Anda dalam menghadapi penyakit tersebut. Kedua, Allah akan menghapus semua dosa Anda sampai habis, seperti pohon yang bersih dari daun-daun tua yang berguguran, seperti seorang bayi yang baru saja dilahirkan. Ketiga, Allah memberi hadiah surga jika Allah memutuskan Anda wafat pada saat-saat sakit, sebagai tanggal kematian terbaik menurut Allah. Keempat, jika Anda diberi kesembuhan, maka Anda menjadi manusia baru, karena Allah telah mencuci darah dan daging Anda yang sebelumnya dinodai oleh dosa-dosa, untuk digantikan dengan daging dan darah baru yang belum ternoda. Â Oleh karenanya, Anda yang sedang mengalami ujian sakit, sebaiknya Anda bersujud dan mengucapkan "radlitu billahi rabba" (sungguh aku senang menjalankan perintah-Mu,dan senang, tak mengeluh atas apa pun cobaan dari-Mu).
Wallahualam Bissawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H