Mohon tunggu...
Winni Ashari
Winni Ashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030009_Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

22107030009_Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salam Mahasiswa Rantau: Tips Cara Hidup sebagai Anak Kost sendirian

16 Mei 2023   17:49 Diperbarui: 16 Mei 2023   18:10 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana kita ketahui banyak dari kita yang saat ini mungkin sudah diterima di PTN-PTN mana pun yang dimana banyak menerima PTN diluar kota sehingga harus tinggal merantau dan tidak lagi tinggal Bersama keluarga. Dan dimana nanti kita akan merasakan yang Namanya ngekost atau ngontrak.

Indekos atau kost merupakan sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar dimana dapat ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu. Kost adalah tempat dimana kita hanya tumpeng tidur dan belajar/nugas namun ada pembayaran.

Tips bagi yang bakalan ngekost

1. Carilah teman sebanyak-banyaknya (teman baik/sahabat)

Kenapa harus mencari teman sebanyak banyak nya? karena di tanah perantauan kita hidup sendiri dan tidak ada mempunyai kerabat yang satu kota dengan kita. Dan supaya Ketika kita sakit atau apapun itu teman-teman lah orang pertama yang akan membantu kita. Dan carilah teman yang baik akhlak nya yang bisa membawa kita kearah yang benar.

2. Memanagement keuangan

Yang dimana kita sebagai mahasiswa rantau dan kita ngekost, kita harus bisa mengatur keuangan yang di kirim oleh orang tua kita baik itu bulanan atau mingguan. Dan cara mengaturnya kita bisa membaginya menjadi empat bagian yaitu :

     1. Biaya Makan

         biaya makan bisa langsung kita anggarkan dengan baik, menentukan anggaran dalam sehari itu berapa, dalam sehari mau makan berapa kali. Misalnya : anggaran 50 persen, kamu dalam sehari anggarannya Rp.45.000 untuk keperluan makan, jadi sekali makan Rp.15.000. yang penting dalam sehari tidak melebihi baget yang kita targetkan.

hipwee.com
hipwee.com
 

Siklus anak kost an seperti awal bulan makan yang mewah mewah, pertengahan bulan makan di caf-caf dan akhir bulan makan mie atau makan obat maag.

      2. Biaya serba serbi

           Serba serbi yaitu belanja perlengkapan, kebutuhan, dan persediaan makanan atau snack. Misalkan belanja persediaan makanan banyak biaya makan otomatis dikurangin karena ini disesuaikan jumlahnya. Pokoknya uang makan dan uang serba serbi jangan lebih dari 80 persen dari semua uang yang di punya dalam satu bulan.

       3. Biaya tugas dan perkuliahan

           Untuk biaya tugas dan perkulihan anggarannya tidak terlalu banyak kira-kira 10 persen atau 5 persen. Kalau beli buku kuliah jangan membeli buku baru yang asli atau toko buku ternama karena akan membutuhkan biaya banyak. Namun, sebagai anak perantau yang pintar beli lah buku bekas atau buku fotocopy an kalau tidak minjem sama kakak tingkat di perkulihan karena itu adalah cara hemat yang sangat membantu.

        4. Tabungan

             Tabungan berguna untuk jaga-jaga karena kita anak perantauan dan tidak menduga hal-hal yang tidak baik yang menimpa kita.

Tips Tambahan untuk anak kost

karena mengacu mahasiswa perantuan tidak lagi tinggal sama orang tua dan agar menghemat uang bulanan sebagai berikut :

  • Pakaian

Mengenai Pakaian jangan terlalu sering cuci ke loandry karena itu akan menghidupkan budaya malas dan kita akan menjadi boros. Sebaiknya kita cuci pakaian sendiri setiap minggu tanpa laundry dan luangkan waktu untuk cuci pakaian walaupun kita sesibuk apapun karena Itu adalah bentuk tanggung jawab yang akan melatih kita supaya membangun hardskill, softskill dan kemandirian kita.

  • Makanan

Mengenai makanan jangan sering beli makanan diluar karena akan boros. Dan lebih baik masak sendiri dan akan lebih puas untuk kita makan.  

  • Bergaya sesuai isi kantong

banyak mahasiswa saat ini yang gaya sosialita tapi sebenarnya uangnya pas-pasan, karena terlalu memaksain dirinya untuk bergaya ini itu padahal orang tua kita kerja keras disana agar bisa ngirimin uang, sedangkan kita foya foya menghabiskan uang orang tua kita kepada hal-hal yang tidak berguna.

Pelajaran hidup yang kita dapatkan dari ngekot adalah belajar merantau bagi mahasiswa perantauan, belajar hidup mandiri, mengenal budaya baru, belajar hidup bertetangga dan belajar mencari teman baru.

kesimpulan sebagai mahasiswa anak rantau berpandai-pandailah kita dalam memanagement waktu, keuangan dirantau orang agar tetap hidup dengan Bahagia tanpa memberatkan orang tua dan hargailah jerih payah orang tua kita karena orang tua kita tidak mengharapkan balasan dari kita. Namun, mengharapkan kesuksesan yang kita hadiahkan kepada orang tua kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun