Mohon tunggu...
winne angie dewi utami
winne angie dewi utami Mohon Tunggu... -

:) membuat acc di kompasiana sebagai media untuk tugas kuliah..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kucing Persia

18 Oktober 2010   14:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara bintang yang ada, kucing mempunyai daya tarik tersendiri diantara binatang yang lainnya. Hewan ini selain mempunyai daya tarik fisik, dia juga mempunyai sifat yang manja dan juga menggemaskan. Karena inilah saya sangat menyukai hewan ini, terutama yang berjenis Persia.

Saya diperbolehkan oleh orang tua saya mempunyai kucing Persia pada saat saya SMP. Waktu itu saya duduk di kelas 2, Bubble nama kucing pertama saya. Walaupun bernama Buble, tetapi saya memanggilnya dengan sebutan Bulbul. Hingga sekarang, kucing saya ini masih setia menemani saya. Lebih tepatnya, menjaga rumah saya seperti anjing. Hahaha… Kucing saya yang satu ini memang mempunyai sifat seperti Anjing, menunggu pagar rumah.

Merawat kucing itu susah-susah gampang. Karena, untuk merawat kucing berjenis Persia ini membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra. Dari memandikannya (grooming), memberikan makanan yang tepat pada waktunya dan juga air yang bersih, membersihkan kotoran yang aromanya dibilang paling bau diantara hewan jenis lainnya, memberikan vaksinasi untuk mereka dan tidak lupa juga membersihkan kandang mereka.

Walaupun begitu, saya tetap saja mencintai hewan jenis ini. Karena mereka bisa menghibur saya kalau saya lagi dilanda dengan kejenuhan. Mereka-mereka ini yang menemani saya apabila saya sedang ditinggal sendiri dirumah oleh kedua orang tua saya dan juga kedua saudara saya. Maklumlah, dirumah saya sudah sejak lama tidak menyewa jasa pekerja rumah tangga.

Dari jumlah kucing sebanyak 12, sekarang kucing dirumah saya hanya tinggal 8. Selebihnya ada yang saya berikan ke orang lain, ada juga yang meninggal. Jumlah dua belas ini itu termasuk anak-anak kucing yang lahir dirumah. ada anaknya Bul-bul, ada juga cucunya bul-bul. Semuanya jadi satu, sampai-sampai papah saya sulit untuk membedakan mana yang anaknya Bulbul mana yang cucunya Bulbul.

[caption id="attachment_294046" align="alignleft" width="300" caption="si boncel yg skrg udah jd bapak.. :)"][/caption] [caption id="attachment_294049" align="alignnone" width="300" caption="Lulu, sicantik yg hilang"][/caption] [caption id="attachment_294052" align="alignleft" width="300" caption="Lihatlah tingkah usil mereka.."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun